Tak salah dan tak berlebih jika saya mengatakan bahwa ini adalah Nirwana. Nirwana yang terjatuh ke belahan bumi. Saya yakin masih banyak yang belum tahu tempat ini, bahkan namanyapun masih kedengaran asing.
|
Pantai Pusahelu, Nirwana yang jatuh ke Bulukumba |
|
Akhirnyaaaa kesampaian juga main disini |
|
Ini bukan latihan praweding |
Pusahelu, saya tak tahu pasti darimana asal muasal nama itu, atau mengapa dinamakan demikian, atau siapa yang menamakan demikian. Karena kadang kenyataan tak perlu dipertanyakan, cukup dinikmati saja adanya, betul tidak? hahahahaha. Pantai Pusahelu, begitulah nama dari sananya. Namanya belum terlalu sering disebut dan didengar oleh kalangan manapun, bahkan foto-fotonya di sosial media sekeren instagram belum terlalu banyak yang terpajang. Berarti pantai ini masih bisa dikatakan pantai perawan atau jika bahasa gaulnya VIRGIN BEACH.
|
Hitam, Siapa takut? |
|
Karena kadang normal itu gag asyik |
|
Sekali-kali ngegosip santai disini pasti lebih asyik dan seru |
Menemukan lokasi pantai ini saya rasa tidak begitu susah, karena Pantai Pusahelu ini terletak di belakang Pantai Bara. Pantai Bara, siapa sih anak gaul Sulawesi Selatan yang tidak tahu Pantai Bara. Nah kalau maun ke Pantai Bara, jangan lupa tanyakan sama tukang parkirnya di mana lokasi Pantai Pusahelu. Kemarin waktu main di Bara, bahkan kami ditawari diantar menuju ke Pantai Pusahelu oleh seorang yang kami baru kenal di parkiran Pantai Bara, beliau bernama Daeng Mattara, kemarin beliau sementara membuka lahan di sekitaran Pantai Bara, dan kebetulan lahan parkir tersebut masuk dalam wilayah lahan milik Daeng Mattara. Karena tidak ingin merepotkan beliau, sehingga kami dengan sopan menolak tawaran beliau. Bahkan beliau berpesan jika ada yang memintai uang nanti disana, ngomong saja kalau kami ini keluarga beliau. hahahhaha.
|
Duduk santai sambil menikmati gradasi warna laut pantai Pusahelu |
Untuk menuju Pantai Pusahelu, Jika sudah memasuki kawasan wisata pantai pasir Putih Tanjung Bira, hati-hati setelah melewati gerbang/pos pembayaran masuk, nanti di sebelah kanan ada jalan menuju Pantai Bara, kalau tidak salah ingat namanya Jalan Bara. Nah masuk melalui jalan itu, kurang lebih 3 Kilometer akan didapati papan kecil bertuliskan Pantai Bara 200 Meter. Ikuti petunjuk arah pada papan kecil tersebut, nanti sebelum masuk di Pantai bara, akan ada pertigaan, untuk menuju ke Pantai Bara, ambil arah kiri, sedangkan untuk menuju ke Pantai Pusahelu ambil arah kanan. Kendaraan tak usah dilajukan dengan kencang, karena jalan agak berbatu selain itu silakan nikmati udara segar serta suasana hutan yang tenang. Kira-kira kurang lebih 1 Kilometer jika sudah mendapati pertigaan, ambil arah kiri, dan kurang lebih 50 meter tibalah di parkiran yang langsung berada di pinggir Pantai Pussahelu.
|
Hayooooo, kalian pasti iri melihat Aswan, Icha dan Wagil berenang di pantai ini. |
|
Beneran tidak mau kayak saya berenang disini? masih perawan loh pantainya. |
|
Ah, masa sih kamu tidak ngiler liat si Kamal berjemur ala bule nyasar ini |
Kawasan Pantai Pusahelu terdiri dari pantai dengan sebagian besar adalah pantai dengan pinggir karang. Waktu kami datang airnya lumayan surut, tetapi tidak terlalu surut. Pantainya berupa pantai cekungan yang tidak terlalu lebar, panjang pantainya mungkin hanya belasan meter, karena hanya berada diantara karang yang menjorok masuk kepinggir laut. Pantai ini sangat sepi. Jika air laut sangat surut, garis pantai Pantai Pusahelu sedikit agak lebih panjang dibanding waktu kami datang. Kemarin waktu main ke sini, tak satupun orang yang ada disekitaran pantai ini. Kurang lebih sejam kami menikmati keperawanan pantai ini, dan itu membuat kami sangat puas. Menghabiskan waktu dengan berfoto dan berenang ditempat sekeren ini sangat seru dan nikmat tentunya. Saking masih asri dan bersihnya pantai ini, bahkan dari bibir pantai sekitar 10 meter dengan kedalaman air sekitar 1 meter, kami sudah bisa menjumpai beberapa bunga karang dan tentunya banyak ikan badut yang berenang hilir mudik disekitaran karang tersebut. Salah satu sensasi main ke pantai ini adalah duduk di atas batu karang sambil menikmati gradasi warna antara putih, hijau tosca dan biru laut.
|
Tanpa mereka yang disamping kiriku, aku belum bisa ke sini |
|
Terima kasih karena tetap dan selalu menjadi teman yang seru dan asyik |
|
Destinasi Kece + Teman Asyik = Perfecto |
Alangkah beruntungnya saya, Nurul Aswan, Muhammad Kamal Sidik, Kurniawan dan Nurfaisah Arsal bisa menikmati keperawanan pantai ini, masih sepi, masih bersih, masih alami, masih perawan dan tentunya belum terjamah dan terekspos.
|
Karena hal yang bodoh itu akan menciptakan keceriaan |
|
Menikmati kebodohan itu adalah hal terbahagia dalam hidup |
Terima kasih Tuhan atas ciptaanMu yang maha Indah, Terima kasih atas segala rezeki dan kesehatan serta kesempatan yang telah Engkau beri kepada kami sehingga kami bisa melihat secara langsung keindahan ciptaanMu. Tak ada alasan untuk tidak bersyukur dan memujaMu.
|
Tak ada alasan untuk tak bersyukur dan memuja Tuhan |
Terima kasih sahabat-sahabatku Nurfaisah Arsal, Nurul Aswan, Muhammad Kamal Sidik, dan Kurniawan, atas kerjasamanya sehingga trip Bulukumba jelajah 6 Pantai bisa sukses. Terima Kasih Fitri temannya Icha yang mentraktir kami makan siang di restoran Bira Beach Hotel. Terima kasih saudaraku Muhammad Irfan, Kepala Bengkel Toyota Cabang Bulukumba atas jamuannya yang sangat enak. Terima kasih orang tua kami tercinta.
|
Nurfaisal Arsal alias Icha, Instagram : @nurfasiah_arsal |
|
Kurniawan alias Wagil, Instagram : @waone.k |
|
Muhammad Kamal Sidik alias Kamal, Instagram: @sidik_kamal |
|
Nurul Aswan alias Swangger, Instagram : @swangggerrr |
|
Nasir alias Achyie Sabang, Instagram : @lanaasir |
========== Achyie Sabang =========
Nice kak
BalasHapusInformasi yang sangat menarik. Bisa menambah destinasi wisata di Bira
BalasHapus