Hampir
setahun setelah menyelesaikan trip di Sombori dan Labengki, kadang jika bertemu
dengan beberapa orang baru masih hadir beberapa pertanyaaan, yang kurang lebih
seperti di bawah ini.
Sombori itu apa dan dimana?
Sombori,
mendengar namanya disebut, mungkin sebagian orang masih bertanya, “tempat apa
itu?” atau bahkan “dimana itu tempat?”. Yah wajar jika ada yang bertanya
demikian, karena maklum tempat ini masih sangat baru. Namanya kini baru mulai
diperbincangkan oleh beberapa traveler. Bahkan beberapa traveler yang lumayan
besar namanya di dunia sosmed belum pernah berkunjung ke Sombori, dan Sombori
masih masuk dalam daftar destinasi selanjutnya yang akan mereka kunjungi.
Sombori merupakan nama gugusan pulau-pulau kecil yang ada di sebelah timur
Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Sombori merupakan pulau-pulau
dengan topografi bukit karts. Salah satu pulau utama di Sombori, dihuni oleh
masyarakat suku Bajo. Di pulau tersebut, di pesisir baratnya, Suku Bajo
mendirikan perkampungan. Kebanyakan rumah-rumah mereka di atas laut, dipinggir
pulau. Profesi mereka rata-rata sebagai nelayan, dan sebagian berprofesi
sebagai pedagang baik menyalurkan hasil laut para nelayan ke kota ataupun
menyalurkan kebutuhan para nelayan dari kota.
|
Perkampungan Suku Bajo di salah satu pulau di Sombori |
Bagaimana cara jika ingin ke Sombori?
Untuk
perjalanan menuju ke Sombori, ada beberapa rute, tetapi rute tercepat dan
mayoritas ditempuh adalah dari Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Jangan
bertanya, apakah ada kapal regular yang melayani penumpang dari Kendari ke
Sombori, karena jawabannya tidak ada. Jadi jika ingin berkunjung ke Labengki,
sebaiknya rombongan, atau kalau tidak mau repot bisa ikut open trip, karena yah
seperti itu, tidak ada kapal penumpang. Biasanya kapal motor yang akan menuju
ke Sombori berlabuh di Dermaga Pantai Biru atau Dermaga Kessi Lampe, di Kota
Kendari.
|
Dermaga Kessi Lampe |
Dari Dermaga Kessi Lampe perjalanan memakan waktu tempuh sekitar 6-7
jam, tergantung cuaca. Jika cuaca bersahabat dan laut tenang, perjalanan
biasanya kurang lebih 6 jam. Sebelum sampai ke Sombori, biasanya kapal atau
rombongan open trip, singgah sejenak di Pulau Labengki. Leader atau Guide
singgah untuk melapor kepada tuan rumah yang akan dijadikan tempat nginap jika
di Labengki.
|
Perjalanan menuju Sombori menggunakan kapal motor |
|
Tiba di Sombori |
Apa hubungan antara Sombori dan Labengki?
|
Perairan Labengki |
Sombori dan
Labengki, ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, berkunjung ke Sombori
tetapi tidak singgah di Labengki, sangat sayang, begitupun sebaliknya. Para
pelaku open trip di Sulawesi Tenggara biasanya menjadikan dua lokasi ini
sebagai satu rangkaian trip. Jadi Sombori dan Labengki itu ibarat saudara
kembar yang tak terpisahkan satu sama lain.
|
Melewati Selat Labengki |
Mengapa mesti ke Sombori?
Sombori bisa
menjadi penawar rasa penat di benak anda, ketika sudah bosan dengan rutinitas
sehari-hari dan butuh semangat baru. Sombori adalah jawaban bagi anda yang
sudah bosan dengan suasana di Bali, Jogja, Lombok, Makassar ataupun Bandung.
|
Teras rumah dan pekarangannya |
Bagi kamu yang pecinta pantai dan laut, Sombori adalah surga. Di Sombori, hanya
ada beberapa perahu nelayan yang lalu lalang mencari ikan, tak ada kata macet,
tak ada lampu lalu lintas yang memperlambat perjalanan, tak ada yang berjalan
tergesa-gesa dan terburu-buru karena takut terlambat. Di Sombori tak ada rasa
khawatir liburan akan terganggu oleh adanya telpon, sms, atau chat dari bos
ataupun teman kantor yang membahas masalah kerjaan, karena di Sombori jaringan
susah, nelpon aja susah, apalagi internet. Di Sombori, walaupun kamu datang
sebagai orang asing, tetapi warganya akan tetap menyapa dan menyambut dengan
senyum hangat yang tulus. Di sana tak ada lagu “Surat Cinta Untuk Starla”,
“Asal Kau Bahagia” ataupun “Akad”, yang ada hanya nyanyian suara alam, suara
serangga yang bercengkrama dengan alam, suara deburan ombak yang berkejaran
menuju pantai. Jadi tunggu apalagi untuk main ke Sombori dan Labengki?
|
Sudah mirip dengan warga lokal kan? |
Lalu jika ke Sombori ada apa saja?
Di Sombori
ada beberapa destinasi yang wajib dikunjungi, Goa Allo, Goa Berlian, Pantai
Pasir Putih, Dan Pulau Kayangan View Raja Ampat.
·
GOA MATA ALLO
|
Abaikan 3 orang yang sibuk bergosip |
Terletak
di salah satu pulau yang tak jauh dari Pulau Sombori, kurang lebih 15 menit
dari pulau Sombori. Menuju pulau ini, harus ditemani oleh orang yang terbiasa
atau setidaknya hafal lokasi goa ini, Karena tidak ada tanda apapun yang
menandakan lokasi goa ini, kecuali tanda alami yang hanya orang terbiasa yang
tahu tanda itu. Secara sekilas mulut goa ini tidak kelihatan, harus
diperhatikan secara baik-baik, bahkan guide local harus meminta kepada kapten
kapal untuk berlayar agak dekat ke pesisir pulau untuk memastikan lokasi mulut
goa. Dan betul, mulut goa baru kelihatan samar, ketika perahu sudah mendekat.
Mulut goa tersamar oleh rimbunnya pepohonan di sekitaran mulut goa.
|
3 Bidadari lagi mandi di dalam Goa |
Mulut goa
menghadap langsung ke laut, bahkan perahu bisa masuk kedalam mulut goa. Waktu
terbaik untuk mengunjungi goa ini adalah pada saat tengah hari, karena pada
saat itu, mentari lagi bersinar terik, sehingga memberikan penerangan alami ke
dalam goa. Sayang pada saat kunjungan saya, hari sudah menjelang sore, sehingga
pencahayaan yang masuk ke dalam goa sudah agak kurang, namun tak mengurangi
keindahan goa ini. Penamaan goa ini saya tidak tahu asal usulnya, karena tidak
ada nara sumber yang memadai yang bisa saya tempati untuk mencari informasi.
Goa Mata Allo selain menawarkan keindahan khas goa, yaitu stalaktit dan
stalakmit, juga memiliki nilai plus, dimana terdapat terowongan yang mungking
panjangnya sekitaran 15 meter, terowongan ini menghubungkan mulut goa yang
satu, tempat kami masuk, dengan mulut goa yang lainnya.
|
Bidadarinya kehilangan sayap, terbawa arus |
Dan uniknya, di dalam
terowongan ini pengunjung bisa berenang sepuasnya tanpa takut terkena sengatan
sinar matahari.
|
Pisssss |
Terbayangkan betapa segarnya berenang di bawah terowongan ini
jika matahari di luar mulut goa lagi teriknya. Soal urusan bayar berapa untuk
masuk goa ini, jangan khawatir, gratis, tidak dipungut bayaran sepersen pun.
|
Di mulut goa yang lain |
Goa ini belum dikelola, mungkin karena letaknya di pulau tak berpenghuni,
sehingga dibiarkan begitu saja, tetapi goa ini tetap berish kok, tidak ada aksi
vandalism ataupun sampah yang berserakan, kecuali sampah alam yang terbawa
langsung oleh ombak. Mengenai keindahan
lainnya silakan lihat foto saya.
·
GOA BERLIAN
|
Pose Bahagia |
Goa ini berdekatan dengan Goa Mata
Allo, saya kurang paham, apakah goa ini satu pulau dengan Goa Mata Allo. Sama
dengan Goa Mata Allo, Goa Berlian bagusnya didatangi pada saat tengah hari,
dimana matahari dengan semangat memberikan sinar terbaiknya. Sehingga sinar
matahari bisa menerobos masuk ke goa melalui celah-celahnya. Tetapi kami
berkunjung ke Goa ini sudah hampir maghrib, jadilah tak banyak yang bisa kami
nikmati di goa ini. Stalaktit dan Stalakmitnya akan lebih menunjukkan pesona
keindahannya jika kami datang pada saat yang tepat. Jika Goa Mata Allo memiliki
keindahan lebih karena terowongannya yang bisa ditempati untuk berenang, disini
di Goa Berlian memeliki kelebihan dengan stalaktit dan stalakmitnyaa yang putih
seperti berlian. Kebayang keindahannya jika stalktit dan stalkmit ini terkena
sinar matahari, pasti akan memantulkan cahaya bak kristal.
|
Bidadari Squad |
|
Di dalam Goa Berlian, ada satu bidadari yang teritinggal di Mata Allo |
·
PANTAI PASIR
PUTIH
|
Pantainya sepi dan sunyi |
|
Pasirnya lembut |
Nah pantai ini adalah salah satu spot
terbaik untuk menikmati matahari terbit di Sombori, berlokasi sekitar 15 menit
dari Pulau Sombori. Untuk menikmati matahari terbit di pantai ini, kita harus
datang sebelum pukul 06.00 pagi. Menunggu matahari terbit sambil menikmati
hangatnya air laut di pagi buta akan membuat syaraf-syaraf menjadi rileks. Pasir
putih nan lembut akan memanjakan kaki siapapun yang menjejakinya. Bersihnya
pantai ini sebagai bukti bahwa masih jarang anak zaman now yang berkunjung ke
pantai ini. Dan itu sudah cukup menjelaskan bahwa pantai ini masih virgin.
|
Sunrise yang kesiangan |
Waktu saya dan rombongan datang, pantai ini sangat sepi, tak ada satupun
manusia di pantai ini. Kami hanya berpapasan dengan beberapa nelayan yang
sedang mencari ikan di tengah laut ketika perjalanan menuju pantai ini. Ada
rasa senang jika melambaikan tangan kepada mereka, lalu mereka membalas
lambaian kami sambil tersenyum. Apayah rasanya, kalau disuruh menjabarkan
rasanya susah, biarkan hati yang merasakan sensasinya. Sama halnya ketika kita
ngompol, hanya kita yang tahu rasa hangatnya. Hahahahaha.
|
Bidadari yang lagi mencari sayapnya |
Di
pantai ini, kita bisa menikmati warna-warna alam yang akan membuat mata segar,
hijaunya pepohonan di sekitaran pantai sebagai pelengkap indahnya pantai ini.
Birunya langit berpadu dengan birunya laut membuat pecinta pantai semakin jatuh
cinta dengan pantai ini. Pasir putih yang halus, pantai yang landai, membuat
siapa saja betah bermain air disekitaran pantai ini. Satu kata untuk pantai
ini, SEMPURNA.
|
SEMPURNA |
|
Bidadarinya terdampar di sini, setelah terbawa arus dari Goa Mata Allo |
·
PULAU
KAYANGAN
|
OH MY GOD |
Destinasi
pamungkas yang akan membuat siapapun yang datang ke tempat ini berdecak kagum.
Jika pulau pada biasanya berupa daratan pasir di tengah laut, nah pulau ini
berbeda. Pulau Kayangan merupakan salah satu pulau berbukit karts yang ada di
sekitar Pulau Sombori.
|
Thankz Lord |
Umumnya bahkan hampir semua pulau di gugusan kepulauan
ini merupakan pulau berbukit karts. Bukitnya tidak terlalu tinggi, mungkin
hanya sekitaran 50 meter, tetapi butuh perjuangan ekstra untuk sampai ke
puncaknya. Tajamnya karts dan terjalnya bukit membuat jalur menuju puncak
tergolong ekstrim. Jalur yang biasa ditempuh untuk menapaki puncak terletak di
sebelah barat pulau. Itupun jalurnya tidak jelas, mesti ada leader yang harus
mencari jalur mana yang tidak terlalu tajam kartsnya, batu atau dahan mana yang
bisa dan tidak bisa diinjak. Menapaki puncaknya memang terasa berat, tetapi
jika sudah sampai di puncaknya, semua perjuangan terbayar. Rasa lelah akan
terbayar dengan indahnya pemandangan dari puncak.
|
Ya Tuhaaan, Indah Banget |
Gugusan kepulaun karts di
sisi barat pulau menjadi objek utama view di puncak Pulau Kayangan. Segarnya
angin yang berhembus membawa terbang keringat secara perlahan. Perairan dangkal
dengan dasar laut yang berupa pasir putih menghasilkan kombinasi warna hijau
tosca, membuat siapa saja akan merasa betah di Puncak Kayangan. Tidak usah
terlalu terburu-buru untuk turun jika sudah sampai di puncak, nikmati hembusan
angin sepoi-sepoi, resapi segarnya udara, biarkan keringat menguap terbawa
angin, biarkan otak terefresh dengan indahnya ciptaan Tuhan. Jika sudah lupa
akan kerasnya perjuangan untuk sampai puncak, silakan memikirkan jalur
turunnya, karena ternyata jalur turun lebih mengerikan daripada saat menanjak.
|
Indonesia Juara di hatiku |
Ada jalur potong kompas yang cepat dan lumayan ringan sedikit dibanding jalur
menanjak awal, tetapi jika sampai di ujung jalur, kita harus lompat dari
ketinggian 1,5 meter. Lumayan memacu adrenalin, apalagi jika salah menjejakkan
kaki pada saat lompat, bisa-bisa jatug di batu karang yang tajam. Intinya jika
ingin ke Puncak Kayangan, harus menggunakan perlengkapan yang memadai, minimal
sandal gunung, jangan memakai celana jeans panjang karena akan memperlambat proses
penanjakan, ada baiknya memakai topi, di atas panas.
|
Finally, KAYANGANNNNN |
Waktu terbaik datang ke
Kayangan, pada saat mentari bersinar terik, sehingga gradasi warna laut, jelas
kelihatan.
|
Bidadari tiba di kayangan, tulisan selesai |
Pakai baju warna kontras dengan warna laut agar foto yang terekam
semakin cetar membahana. Jangan takut dan tak perlu khawatir akan pengorbanan
untuk Ke Kayangan, karena semuanya akan terbayar lunas dengan pemandangan,
pengalaman, cerita dan rasa bahagia yang hanya bisa kita rasakan di dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar