Sifat-sifat Dari Kayu
Bahan kayu telah banyak dikenal oleh semua orang,
apalagi jika dikaitkan dengan penggunaan dan ketahanannya terhadap perlakuan
dan cuaca. Kayu biasanya digunakan sebagai konstruksi bangunan (tiang, pintu,
jendela, dll), bahan pembuat furniture (kursi, lemari, meja, dll) dan juga
sebagai rangka dari beberapa elemen dari kapal laut (tiang, lantai, poros,
bantalan, dll). Atas dasar itulah kayu ini dipandang dapat menggantikan
beberapa elemen yang terbuat dari logam, utamanya pada bidang konstruksi dan
elemen mesin di masa datang. (Martawirya
A, Kartasujana I, Kadir K & Prawira S A, 1989).
Kayu memiliki
beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan
penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang
sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industry pengolahan kayu
sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang
tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih
kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis kayu yang
bersangkutan sulit diapatkan secara kontinyu atau harganya terlalu mahal.
Berikut ini
diuraikan beberapa sifat-sifat kayu (fisik dan mekanik) serta penjelasannya.
1.
Sifat-sifat
fisik kayu
1.
Berat
dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah
zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif di dalamnya. Berat suatu
jenis kayu berbanding lurus dengan berat jenisnya. Kayu mempunyai berat jenis
yang berbeda-beda, berkisar antara berat jenis minimum 0,2 (kayu balsa) sampai
berat jenis maksimum 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi berat jenis kayu,
kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
2.
Warna
dan Tekstur
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi
warna dalam kayu yang berbeda-beda, sedangkan tekstur adalah ukuran relative
sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur
halus (contoh: giam, kulim, dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati,
sonokeling, dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti, dll).
3. Keawetan
Keawetan
adalah ketahanan kayu terrhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari
luar seperti jamur, rayap, dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat
ekstraktif di dalam kayu yang merupakan unsure racun bagi perusak kayu.
4.
Arah
Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap
sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat
berpadu, serat beromabak, serat terpilin dan serat diagoanal (miring).
5.
Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan
air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai
tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama
dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC
= Equalibrium Moisture Content).
6.
Daya
Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu
banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan
sumber panas.
7.
Daya
Hantar Listrik
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek
untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu.
Pada kadar air 0% kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali,
sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh
dikatakan sama dengan hantar air.
2.
Sifat-sifat
mekanik kayu :
1. Kekuatan Tarik
Kekuatan
tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu
(tensil). Terdapat 2 (dua) macam kekuatan tarik yaitu :
a.
Kekuatan
tarik sejajar arah serat dan,
b.
Kekuatan
tarik tegak lurus arah serat
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah kekuatan tarik
sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada
kekuatan tarik yang sejajar dengan arah serat
2. Kekuatan Tekan / Kompresi
Kekuatan
tekan atau kompresi merupakan kekuatan kayu untuk menahan muatan atau beban.
Terdapat 2 (dua) macam kekuatan tekan, yaitu :
a. Kekuatan tekan sejajar arah serat dan,
b. Kekuatan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu kekuatan tekan yang tegak lurus dengan
serat lebih kecil daripada kekuatan tekan yang sejajar dengan arah serat.
3. Kekuatan Geser
Kekuatan
geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian
kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga)
macam kekuatan geser yaitu :
a. Kekuatan geser sejajar arah serat,
b. Kekuatan geser tegak lurus arah serat, dan
c. Kekuatan geser miring.
Kekuatan geser yang tegak lurus dengan arah serat jauh
lebih besar dibandingkan dengan kekuatan geser yang sejajar dengan arah serat.
4. Kekuatan Lengkung (Lentur)
Kekuatan
lengkung atau lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
untuk melengkungkan kayuatau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban
pukulan. Terdapat 2 (dua) macam kekuatan lengkung, yaitu :
a. Kekuatan lentur static, yaitu kekuatan kayu menahan
gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
b. kekuatan lentur dinamis, yaitu kekuatan kayu menahan
gaya yang mengenainya secara mendadak.
5. Kekakuan
Kekakua
adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan
tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
6. Keuletan
Keuletan
adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau
tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang
melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen
dan kerusakan sebagian.
7. Kekerasan
Kekerasan
adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau
kikidan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu
ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
8. Kekuatan Belah
Kekuatan
belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah
kayu. Sifat kekuatan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan
kayu bakar. Sebaliknya kekuatan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan
ukir-ukiran atau patung. Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari
(arah radial) daripada arah tangensial.
Ukuran yang
dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat kekuatan kayu atau sifat mekaniknya
dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat
mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi 2 (dua) kelompok :
a.
Faktor
luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat
yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
b.
Faktor
dalam kayu (internal): berat jenis, cacat mata kayu, serat miring, dsb.
Sifat-sifat karakterisitik inilah yang memperlihatkan
perbedaan-perbedaan penting antara kayu dengan bahan lain, utamanya bahan
logam, baik logam ferro maupun logam non ferro, yang untuk analisis matematis
dalam ilmu kekuatan biasanya diketahui sebagia bahan yang sempurna akan
homogenitas dan elastisitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar