Pantai
Kasuso, pertama kali nama itu sangat asing di telinga saya, dan saya menjadi
penasaran, seperti apasih tampakannya. Mengobati rasa penasaran saya, akhirnya
saya mencoba mencari di Google, tidak
terlalu banyak artikel yang membahas tentang Pantai Kasuso, tidak puas dengan
artikel-artikel tersebut saya mencoba mencarinya di pencarian gambar, dan saat
itu muncullah beberapa gambar pantai pasir putih yang airnya sangat jernih
dilengkapi pulau karang yang tidak terlalu besar yang tak jauh dari bibir
pantai. Sangat cantik dan indah, mata saya terpesona. Saat itulah saya
meniatkan untuk mengunjungi pantai ini.
Pantai Kasuso |
Gambaran
tentang Pantai Kasuso sudah tertanam di benak saaya, keindahannya selalu
terbayang. Tak puas dengan gambar-gambar yang ada di media pencarian google image,
saya mencoba mencari di social media, di Instagram. Saya kemudian memasukkan hastag
Kasuso (#KASUSO). Dari hasil pencarian tersebut muncul sekitar 16 gambar, dan
semuanya keren, semuanya membuat syaraf saya lumpuh. Seandainya ada pintu ajaib
saya seperti Doraemon, saat itupula saya kesana. Jangankan pintu ajaib, jalur
kesana saja belum tahu, artikel yang saya dapat tidak membahas jalurnya.
Pantai Kasuso, perpaduan pasir putih yang halus, air yang jernih dan pulau karang di bibir pantainya. |
Saya
sempat merencanakan ke Pantai Kasuso, pada pertengahan Januari kemarin, tetapi
rencana tersebut urung, karena ada beberapa hal yang lebih urgent. Saya sempat
melupakan keinginan saya yang menggebu-gebu untuk ke Kasuso. Hampir dua bulan
berlalu, keinginan saya untuk liburan ke Bulukumba kembali menggebu-gebu. Melihat
di social media (facebook) di group Makassar Backpacker, banyak member yang
memasang foto tentang keindahan Tebing Apparalang di Bulukumba. Kedua tempat
ini sangat ingin saya kunjungi. Akhirnya saya hanya bisa menelan ludah jika
melihat orang memasang foto-foto liburannya ke Apparalang, untung saja Kasuso
belum terlalu ketahuan, sehingga tak ada yang memposting tentangnya.
Pulau Karang di dekat bibir pantai yang menjadi daya tarik Pantai Kasuso |
Setelah
malang melintang di beranda grup Makassar Backpacker, akhirnya saya menemukan
seorang member yang menggunakan foto profil dengan latar karang Pantai Kasuso,
namanya ANWAR ENDAH, saya mengirim permintaan pertemanan, tak lama langsung
dikonfirmasi. Pucuk dicinta ulampun tiba. Saya langsung mengirimkan pesan
melalui inbox, langsung dibalas, setelah berbasa-basi dan berkenalan, saya
langsung pada inti saya, bertanya mengenai Pantai Kasuso. Beberapa pertanyaan
saya dijawab dengan baik dan saya juga puas dengan jawaban Endah. Berselang beberapa
hari teman saya Andhy Caprof memasang foto liburannya di Pantai Kasuso, saya
langsung menginboks dan menyerangnya dengan beberapa pertanyaan. Berbekal informasi
dari Endah dan Andhy saya semakin semangat untuk ke Kasuso. Semua
informasi tentang pantai Kasuso sudah saya dapatkan, jalur kesana sudah
tergambar di benak saya, keindahannnya dari dulu sudah senantiasa mengganggu
hari-hariku, sangat ingin kesana. Niat saya kesana belum bisa dikatakan akan berjalan mulus,
mengingat saya tidak bisa kesana jika hanya seorang diri, saya tidak tahu harus
mengajak siapa. Teman jalan-jalan saya?, saya masih canggung mengajaknya
setelah peristiwa batalnya jalan-jalan ke Malino. Mengajak siapa yah?. Saya jadi
GEGANA _GElisah GAlau meraNA.
Terkadang tak perlu sama untuk menjadi indah dan keren |
Dua
minggu berlalu bersama kegelisahan, kegalauan dan kemeranaanku. pagi itu KAMAL
mengomentari salah satu status yang saya pasang di Facebook, menanyakan tentang
Apparalang, saya membalasnya, dan tak lama Kamal membalasnya lagi, diapun
mengajak saya ke sana bersama teman-teman yang lain. Saya sangat senang, tetapi tiba2 saya ingat lagi,
bukankah hubungan saya dengan teman-teman saya lagi renggang. tetapi sebelumnya mereka sudah
mengirimkan sinyal-sinyal untuk mengajak saya berdamai, mereka sudah melawan
ego dan gengsinya, hanya saja saya masih mempertahankan ego dan gengsi saya. Setiap
mereka mengajak saya untuk nongkrong, ada-ada saja alasan saya untuk
menolaknya.
PERBEDAAN itu INDAH jika... DINIKMATI |
Setelah
berpikir panjang, perlahan kerinduan saya akan canda tawa dan kegilaan mereka
mulai tumbuh. Kerinduan yang semakin subur mampu membunuh kegoisan saya dan
mengenyahkan rasa gengsi yang selama ini menguasai diri saya. Saya memberanikan
diri menghubungi ASWAN dan ASTY, mereka langsung menyambutnya dengan hangat,
sayapun mengutarakan niat saya mengajaknya liburan ke Bulukumba dan langsung
diiyakan. Selanjutnya SABRI dan FACHRY, pertama-tama saya menelpon SABRI,
ketika diangkat dia langsung menanyakan ke saya kenapa saya baru muncul,
sayapun menjawab jika baru saat ini saya merindukannya, tak perlu lama untuk
mendapatkan jawabannya “ON CALL”. Jawaban yang paling saya benci, Fachry saat
saya ajak langsung OK, asalkan berangkat diatas pukul 09 pagi dan tiba di
Makassar sebelum Maghrib. Kamal OK, Tugas KAMAL mengajak IRHAM, tugas Sabri
mengajak KINA.
Perbedaan yang menjadikan kami berwarna sehingga tampak indah. |
Sehari
setelahnya Asti menghubungi saya melalui BBM, katanya temannya satu mobil mau
ikut. Tetapi keesokan harinya temannya tersebut katanya batal, beberapa orang
berhalangan. Diskusi melalui social media, LINE, BBM kami lakukan akhirnya
diperolehlah keputusan sebagai berikut.
1.
Waktu: 22-23
Maret, Berangkat hari Sabtu pukul 10.00, balik Makassar hari Minggu sebelum
dhuhur.
2.
Penanggung Jawab
Mobil rental merangkap Driver : Aswan
3.
Penanggung Jawab
Logistik dan perlengkapannya : Achi (saya)
4.
Biaya: Rp.
200.000 / orang, persiapkan dana lebih
5.
Tempat berkumpul
: rumahnya Aswan
6.
Ketentuan Tambahan:
membawa baju berwarna cerah untuk dipakai di Kasuso.
Orang-orang yang berhasil menikmati keperawanan PANTAI KASUSO |
Hari
Sabtu tanggal 23 Maret 2015, kami berdelapan, Achi (saya), Aswan, Asty, Kina,
Sabri, Kamal, fachry dan Irham berangkat menuju Kabupaten Bulukumba, kami
langsung ke Apparalang, kemudian ke Bira mencari penginapan, paginya ke Pantai
Bara, lalu check out dan menuju ke Kasuso.
inilah dirikuuuu dengan melodi untukmuuuuu, terima kasih Pantai Kasuso |
Keindahan
Pantai Kasuso tidak bisa saya deskripsikan dengan kata-kata, jika ingin
menikmati keindahannya silakan datang langsung kesana. Pantai Kasuso, terletak
di Dusun Kasuso, Desa Darubiah, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba,
Provinsi Sulawesi Selatan. Indonesia. Kurang lebih 250 KM dari Kota Makassar,
ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, atau kurang lebih 5 Jam waktu tempuh.
Jalur
: Makassar ke Kota Bulukumba, di Kota Bulukumba ambil jalur menuju kawasan
Wisata pantai tanjung Bira. Kira-kira 6 Kilometer sebelum mendapatkan Tanjung
Bira, kita akan mendapatkan pertigaan yang di dekat pertigaan tersebut ada
bangunan yang atapnya di cat berwarna biru mencolok, jika ke Kiri maka kita
akan tembus ke Ara, dan jalur ini juga yang dileati jika hendak ke Apparalang. Karena
kita akan ke Kasuso, maka kita tidak boleh belok kiri, alias kita harus
mengambil jalur lurus. Kira-kira 2 atau 3 kilometer setelah pertigaan tersebut
kita akan mendapatkan kembali pertigaan di sebelah kiri. Jika diperhatikan
secara seksama tiang yang tertanam yg dipasangi papan-papan kecil di pinggir
jalan tersebut, kita akan mendapatkan papan paling bawah bertuliskan KASUSO 4KM
dengan gambar panah arah ke kiri. Jika ragu silakan bertanya pada warga
sekitar, malu bertanya bensin habis. Jika sudah yakin arah tersebut betul ke
Kasuso, maka silakan berbelok ke kiri memisah dari jalur menuju Pantai Tanjung
Bira. Silakan ikuti jalur tersebut sampai dapat penurunan dan jalan
berkelok-kelok. Di ujung penurunan tersebut kita akan mendapatkan perkampungan,
perkampungan tersebut adalah DUSUN KASUSO, untuk menuju ke pantai silakan
bertanya pada Warga. Pantai terletak di sebelah kanan. Selamat menikmati.
TIPS
jika ingin berkunjung ke Pantai Kasuso,
1.
Gunakan kendaraan
pribadi, karena tidak ada angkutan umum yang menjangkau perkampungan tersebut,
2.
Pastikan kendaraan
yang anda gunakan dalam kondisi layak pakai, periksa BBM, Rem, ban, dan jika
perlu sediakan ban serep.
3.
Usahakan menggunakan
kendaraan yang kuat untuk medan yang mendaki.
4.
Driver harus
mahir, karena jalan sangat sempit, penurunan / pendakian, sisi jalan adalah
jurang
5.
Bawa bekal
seperlunya, di sana yang ada hanya pedagang kaki lima, tidak ada penjual
makanan berat.
6.
Ada baiknya kaca
mobil diturunkan (jika menggunakan mobil pribadi) sapa atau minimal senyum
kepada warga kampong, karena kita ingin menikmati keindahan kampong mereka,
disini gratis, tidak ada pungutan uang masuk, jadi dengan menyapa atau
tersenyum kepada mereka jika berpapasan itu akan mebuat mereka sangat senang.
7.
Jika ingin
menginap silakan bawa tenda dan kawan-kawannya, karena disini tidak ada
penginapan, lokasi ini masih perawan
8.
Ingat sampah
anda, jangan dibuang sembarang
SELAMAT
MENIKMATI
Sampai Jumpa pada cerita selanjutnya
Achyie Sabang
Sampai Jumpa pada cerita selanjutnya
Achyie Sabang