Minggu, 09 Agustus 2020

Pulau Samalona, Tempat Alternatif Di Makassar Untuk Melepas Penat Di Era New Normal

 

Kehidupan new normal sudah berlangsung meskipun dengan berbagi tatanan baru yang harus dipatuhi agar tidak terjangkit oleh virus. Dengan dilonggarkannya beberapa aturan yang dahulunya diperketat membuat beberapa aktivitas yang dahulunya dilarang kini mulai bergeliat kembali. Pasar sudah mulai ramai, gedung pernikahan sudah mulai terisi, mol sudah mulai buka, dan begitu pula beberapa tempat wisata sudah mulai berbenah. Sektor pariwisata adalah sektor yang paling terkena oleh dampak pandemic ini.  Dengan kehidupan new normal ini sektor pariwisata dan beberapa sektor lainnya mulai menggeliat dan berbenah dari istirahat panjangnya selama beberapa bulan.

Bagi warga kota Makassar yang sudah sekian lama berdiam diri di rumah selama PSBB dari bulan Maret hingga Juli, dengan diberlakukannya kehidupan new normal merupakan angin segar untuk melepas penat dan stress yang dirasa selama ini karena tidak bisa kemana-mana. Selain berkunjung ke rumah sanak saudara, berkunjung ke tempat wisata merupakan salah satu alternatif untuk melepas penat dan beban pikiran yang tak terelakkan selama ini. Salah satu tujuan wisata keluarga yang murah dan sangat mudah untuk di jangkau adalah Pulau Samalona.

Pulau Samalona merupakan salah satu dari beberapa pulau yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Makassar. Pulau ini terletak di sebelah barat Kota Makassar dan berjarak tempuh sekitar 30 menit menggunakan perahu. Walaupun pulau ini termasuk pulau wisata, tetapi pulau ini juga dihuni oleh beberapa kepala keluarga yang masih memiliki keterikatan keluarga. Merekalah yang menjadi penjaga pulau ini sekaligus menjadi pelaku ekonomi di pulau ini.

Untuk menuju Pulau Samalona, cukup mencarter perahu di Dermaga Kayu Bangkoa atau bisa juga di Dermaga Depan Benteng Rotterdam. Harga yang ditawarkan bervariasi, tergantung bagaimana cara menawar harga yang ditawarkan oleh pemilik perahu. Biasanya mereka membandrol harga sekitar 400.000 hingga 500.000, jika pandai menawar dan mengambil hati sang pemilik perahu bisa mendapatkan harga miring sekitar 350.000 untuk satu perahu. Harga tersebut sudah termasuk keberangkatan dari Makassar ke Pulau Samalona dan kepulangan dari Pulau Samalona ke Makassar untuk satu hari. Satu perahu bisa memuat penumpang dewasa hingga 10 orang. Lain lagi jika kita menginap, biasanya agak mahal sedikit, karena kita diantar dan dijemput khusus, jadi hitungannya perahunya 2 kali jalan. 

Sedikit tips, berangkatlah sepagi mungkin karena laut masih teduh, ombak sangat bersahabat sehingga perjalanan tanpa kendala. Bagi yang tidak menginap sebaiknya pulanglah sebelum matahari condong ke barat. Karena semakin siang menuju sore, angin lumayan kencang sehingga mempengaruhi besarnya ombak. Semakin besar ombak semakin bergoyang perahu dan dag dig dug jantung, apalagi bagi kalian yang tidak terbiasa dengan kondisi seperti ini.

Pulau Samalona sangat cocok untuk wisata keluarga, baik dalam skala keluarga kecil ataupun keluarga besar. Pantai yang berpasir putih dan landai sangat cocok untuk bermain air dan berenang bagi para pengunjung. Ombak yang tidak begitu besar bergulung-gulung menuju pantai sangat aman juga bagi anak-anak selama mereka dalam pengawasan oleh orang tua atau oleh orang dewasa. Pada saat akhir pekan Pulau Samalona sangat ramai pengunjung, bahkan tak jarang isntansi ataupun organisasi melakukan kegiatan family gathering di pulau ini. Tersedianya beberapa penginapan milik warga setempat yang harga sewanya sangat terjangkau menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin mengadakan family gathering. Bagi rombongan keluarga yang tidak ingin menginap, jangan khawatir karena tersedia banyak balai-balai yang juga disewakan oleh warga setempat. Sisa pilih mau yang menghadap ke Makassar atau mau yang menghadap ke laut lepas. Harga sewanya terjangkau, 50.000 hingga 100.000 ribu, bisa dipakai sampai puas. Jika meyewa beberapa balai-balai bisa dapat diskon pula. Akhir pekan merupakan hari yang dinanti-nanti oleh mereka yang bermukim di Samalona, karena akhir pekan mereka bisa panen duit dari pengunjung. Mulai dengan penyewaan balai-balai atau penginapan, penyewaan alat snorkeling, penyewaan kamera bawah air, menjual aneka macam gorengan hangat seperti bakwan, jalangkote, pisang goreng, hingga makanan berat seperti mie siram ataupun nasi campur. Pokoknya akhir pekan adalah waktu terbaik untuk mengais rezeki. Biasanya pada akhir pekan pula tersedia wahana banana boat bagi mereka yang ingin seru-seruan menguji adrenalinnya.

Berkunjung ke pulau biasanya tidak afdal jika tidak mengadakan acara bakar-bakar ikan. Bagi yang bakar-bakar ikannya sudah direncanakan ada baiknya membawa segala sesuatu perlengkapan yang dibutuhkan. Misalnya tempat pembakaran, arang, dan ikan. Jika tidak punya langganan ikan di Pulau Samalona atau pulau Lae-lae, ada baiknya membeli di pelelangan ikan Paotere. Di Paotere selain bebas memilih juga harganya terjangkau dan bisa ditawar, jika pedagang yang satu mahal bisa pindah ke pedagang yang lainnya. Berbeda halnya di Samalona, meskipun mereka sudah melek wisata, tetapi mereka juga kadang memanfaatkan keadaan jika ingin membeli ikan on the spot di Samalona, harganya kadang tidak kira-kira. Tetapi jika sudah punya langganan tidak masalah dan ada baiknya memesan 2 atau 3 hari sebelum hari H.

Bagi muda-mudi hits milenial yang berkunjung ke Samalona salah satu kegiatan yang paling menarik selain berenang dan floating-floating di pantai adalah snorkeling. Beberapa spot snorkeling sangat bagus di sekitar Pulau Samalona. Di sebelah utara spotnya sangat indah dengan kehadiran anemone yang menjadi rumah bagi ikan badut. Karang berwarna warni yang menjadi habitat bagi ikan yang berwarna-warni pula akan memukau bagi siapapun yang snorkling di spot tersebut. Di sebelah barat juga menjadi habitat karang warna-warni dengan ikan karang yang berwarna warni pula, dengan kedalaman 3 meter dari permukaan air pemandangan memukau ini nyata terpampang di depan mata. Kehadiran bintang laut yang berwarna biru terang menjadi daya tarik tambahan untuk para pencinta snorkeling.

Waktu terbaik berkunjung ke Pulau Samalona adalah ketika langit sedang cerah-cerahnya, karena langit yang cerah tanpa awan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas foto. Selain itu langit yang cerah berpengaruh juga pada saat snorkeling. Intensitas cahaya yang bagus akan menambah kualitas penglihatan kita terhadap terumbu karang di bawah laut. Semakin terang cahaya semakin bagus intensitas cahaya yang masuk ke dalam laut, sehingga visualisasi bawah laut semakin bagus. Bonus bagi kalian yang akan menginap, jika matahari bersinar cerah, maka langit akan bersih dari awan sehingga ketika senja menjelang, langit akan menjadi jingga, membiaskan sinar keemasan pada air laut. Ketika malam tiba sembari menikmati segelas kopi sambil bercerita atau bermain gitar bersama teman-teman, kalian akan disuguhi pemandangan langit malam yang bertaburan bintang berkilauan. Selain itu kerlap-kerlip lampu dari kejauhan Kota Makassar semakin mendramatisir suasana dan terasa sangat romantic bagi kalian yang memiliki pasangan halal.

Jadi bagi kalian yang memilih Pulau Samalona sebagai alternative liburan kalian di era new normal ini sangatlah tepat dan saya jamin kalian akan puas. Apalagi sekarang ini langit lagi cerah-cerahnya dan asyik banget buat main di pantai. Tetapi jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan, pakai masker dan selalu cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, jangan lupa baju diganti dan langsung mandi ketika sampai di rumah. Sampah jangan dibiarkan berserakan jika tidak bisa dibawa pulang sebaiknya dikumpul di salah satu tempat. Selamat melepas penat dan stress. Semoga kian semangat menjalani kehidupan new normal ini untuk hidup yang lebih baik. Liburan bisa meningkatkan sistem imun sehingga bisa terhindar dari virus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar