Leppang-leppang, Rendang Khas Bugis.
Leppang-leppang, salah satu menu andalan dan sangat spesial
bagi masyarakat Bugis, khususnya yang mendiami Kabupaten Soppeng. berbahan
dasar daging sapi pilihan yang dimasak bersama santan dan aneka macam
rerempahan. Disandingkan dengan nasi panas, kenikmatan yang sempurna. Maasyaa
Allah.
Dahulu, Leppang-leppang hanya bisa dijumpai jika ada acara
nikahan. Meskipun kadang mendapat pembagian daging qurban ketika Idul Adha,
tetapi tak serta merta Indo’ memasak Leppang-leppang, karena kadang
keterbatasan bumbu dan lain sebagainya. Inilah yang membuat Leppang-leppang
begitu spesial dan istimewa bagi saya, karena jarang-jarang bisa menikmatinya.
Sekarang hidup masih begini-begini juga tetapi Alhamdulillah sudah bisa
menikmati Leppang-leppang tanpa harus menunggu ada nikahan, tanpa harus
menunggu ada pembagian daging qurban. Alhamdulillah.
Berikut adalah bahan, bumbu dan pengolahan Leppang-leppang,
Rendang andalannya orang Bugis Soppeng. Sebelumnya lagi-lagi saya tekankan
bahwa saya memasak tidak pernah memakai takaran, menyesuaikan saja, menggunakan
ilmu kira-kira dan perasaan. Alhamdulillah rasa tidak pernah miring kiri miring
kanan, selalu pas. Intinya perbanyak mengoreksi rasa kalau jam terbang masaknya
belum tinggi, karena sayapun demikian selalu mengoreksi rasa.
Bahan
v Daging sapi
v Santan kelapa
v Bawang merah
v Kelapa sangrai yang sudah ditumbuk
Bumbu halus
v Bawang merah
v Bawang putih
v Cabai merah besar
v Kemiri
v Jahe
v Sereh
v Lengkuas
v Merica bubuk
v Kunyit bubuk
v Ketumbar bubuk
v Air
v Minyak goreng
Perbumbuan duniawi
v Garam
v Kaldu sapi
v Micin
v Gula aren
v Air asam
Bumbu aromatik
v Daun jeruk
v Daun salam
v Kayu manis batang
v Biji pala
v Cengkeh
v Bunga lawang
v Jintan
Sekedar informasi disini saya pakai lumayan banyak bawang
merah, karena bawang merah ada untuk bumbu halus, ada juga untuk digoreng biasa
saja.
Pengolahan
v Pertama-tama siapkan semua bahan,
bumbu, dan peralatan yang akan digunakan, supaya masaknya berjalan lancar.
v Siapkan daging lalu potong
lebar-lebar, melawan arah seratnya. Karena Leppang-leppang itu identik dengan
ukuran potongan daging yang agak lebar, ukuran 2x2 cm atau 2x3 cm dengan
ketebalan yang cenderung tipis.
v Jika sudah dipotong dan diiris, cuci
hingga bersih sampai air cuciannya tidak berwarna kemerahan lagi, alias air
cuciannya sudah jernih. Kemudian tiriskan dan sisihkan.
v Siapka santan.
v Blender semua bumbu halus, bawang
merah, bawang putih, cabai merah, kemiri, sereh, jahe, lengkuas, kunyit,
ketumbar dan merica hiingga halus. Lalu sisihkan sebentar. Karena disini saya
pakai ketumbar, merica dan kunyit bubuk semua, jadi ini opsional untuk
dimasukkan ke dalam bumbu halus ketika mau diblender, bisa saja nanti
dimasukkan bersamaan dengan bumbu aromatiknya. Kecuali jika menggunakan kunyit
mentah, ketumbar dan merica biji, itu harus dihaluskan lebih dahulu.
v Iris bawang merah yang memang dipersiapkan
untuk digoreng. Lalu goreng hingga harum dan berwarna agak kecoklatan
menggunakan api kecil . Pakai wajan atau wadah yang agak besar, menyesuaikan
jumlah daging dan santannya.
v Masukkan semua bumbu halus dan bumbu
aromatik ke dalam gorengan bawang
sebelumnya, daun jeruk disobek, dan biji palanya digeprek. Kemudian tumis lagi
hingga harum, sampai kadar airnya habis, yang ditandai dengan minyaknya sudah
kembali kelihatan semua.
v Sembari menunggu kadar airnya habis,
panaskan air hingga mendidih, tidak usah terlalu banyak, jika misalnya
dagingnya 2 kilogram, airnya kurang lebiih 1 timba saja.
v Jika kadar air bumbu tumisannya sudah
habis, massukkan daging yang sudah diiris dan dicuci bersih, aduk merata dan
biarkan selama kurang lebih 2 menit.
v Masukkan air panas hingga menenggelamkan separuh dari
keseluruhan daging, kemudian aduk dan diamkan selama 3 menit lagi.
v Selanjutnya masukkan santan, lalu
biarkan sampai mendidih. Jika sudah mendidih aduk perlahan, jangan sampai
meluap. Disini karena saya pakai daging sekitar 2 kilogram, jadi saya pakai
sekitar 2 liter santan dari 2 butir kelapa. Masak selama kurang lebih 5 menit
menggunakan api sedang cenderung besar.
v Matikan apinya. Tutup masakan
menggunakan penutup panci yang muat di wajan yang digunakan dan menutupi semua
masakan, pastikan uapnya tidak banyak yang keluar. Diamkan selama 30 menit.
v Jika 30 menit sudah berlalu, nyalakan
kembali apinya, menggunakan api sedang cenderung besar. Penutupnya jangan
langsung dibuka.
v Jika sudah mulai mendidh kembali,
buka penutupnya, lalu masukkan semua perbumbuan duniawi, garam, micin, kaldu
sapi, gula aren dan air asam. Lagi-lagi takarannya menyesuaikan dan menggunakan
ilmu kira-kira serta kekuatan perasaan. Aduk merata dan jangan lupa untuk
mengoreksi rasanya.
v Masak hingga mengental dan kadar air
dari santannya berkurang, disini saya butuh waktu sekitar sejam hingga
santannya mengental dan kadar irnya hampir habis.
v Jika kadar airnya sudah hampir habis
masukkan kelapa sangrai yang sudah ditumbuk, disini saya pakai sekitar 3
sendok, penggunaan kelapa sangrai biar semakin gurih, harum dan kadar airnya
cepat berkurang.
v Jika kadar airnya sudah habis,
matikan apinya dan sudah siap dinikmati bersama dengan nasi panas.
v Demikian proses pengolahannya, lumayan
banyak bahan dan memakan waktu yang lama.
Sekedar berbagi dari saya, jika mencuci daging, ketika cucian
terakhir, bacakan shalawat 3kali, al kautsar 3kali, farauhun waraihanun wa
jannatu naim 3kali, dan hasbunallahu wani’mal wakil, ni’mal maula wani’man
nasir, wala haula wala quwwata illa billah 3kali juga. Niatkan supaya makanan
ni menjadikan kita sehat bukan membuat kita sakit. Insyaa Allah tidak akan
memicu kolesterol, hipertensi dan asam urat.
Teknik memasak 5 30 7, dimasak hingga mendidih lalu dididihkan
selama 5 menit, kemudian apinya dimatikan dan dibiarkan selama 30 menit,
kemudian dimasak lagi 7 menit, ini sebenarnya teknik pengolahan agar apa yang
kita masak cepat empuk, ini berlaku ketika masak daging, masak biji-bijian
seperti kacang hijau, kacang merah, ketan untuk bubur dan lain-lainnya. Jadi
proses ini lumayan memangkas waktu dan menghemat gas. Jadi jika tidak
menerapkan proses ini, biasanya masaknya 2jam lebih. Ini tidak sampai 2 jam
terhitung dengan 30 menit yang didiamkan saja.
Jika ingin Leppang-leppangnya warna merahnya sangat mencolok,
gunakan cabai merah yang sudah dikeringkan. Cabai merah besar direbus terlebih
dahulu lalu dikeringkan selama 2 atau 3 hari, sampai benar-benar kering, lalu
ketika mau dipakai, disiram dengan air panas agar layu dan memudahkan proses
penghalusan. Proses pengeringan cabai dilakukan beberapa hari sebelumnya.
Biasanya yang menggunakan cabai kering itu pada saat membuat menu ini di acara
nikahan.
Kenapa harus betul-betul dimasak sampai kadar airnya habis?
Agar masakannya awet dan tidak cepat basi, apalagi ini bahan utamanya daging
dan santan.
Selamat mencoba dan selamat menikmati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar