Kamis, 13 Desember 2012

Free Download lagu Buku Harian.mp3 dan liriknya

Jujur, lagu ini saya tidak tahu siapa yang menyanyikannya, saya juga tidak tahu siapa penciptanya, tetapi saya sangat suka lagu ini. Judulnya BUKU HARIAN, pertama kali saya dengar lagu ini melalui mp3 hape kakak sepupu saya. Dari situ saya langsung jatuh cinta pada lagu ini, tetapi saat itu saya di kampung, jaringan internet susah, bukan susah malahan tidak ada. Hahaha.  Saya mau kirim ke hape saya, tetapi hape saya lagi lobet, alhasil tidak jadi. Ketika saya pulang ke Makassar  2 minggu yang lalu, saya sempat lupa dengan niat saya untuk mendownload lagu ini. Sampai akhirnya kemarin saya ke mal saya dengar lagu ini di putar di salah satu stand, saya tanyakan ke teman saya, mereka semuanya tidak tahu dengan lagu ini. Bahkan katanya baru kali ini dia dengar lagu ini. Setelah pulang dari mal, saya lupa lagi untuk mendownloadnya. Nah barusan tadi pagi saya ingat. Pertamanya saya tidak tahu apa judulnya, tetapi saya ingat sepenggal liriknya, yang “ tertulis dengan tinta biru di buku harian”, akhirnya saya masukkan di kolom pencarian www.google.com tetapi hasilnya nihil. Lirik lagunya tidak saya temukan, hingga saya coba memasukkan free download mp3 buku harian, pertamanya yang muncul lagu jaman dulu, lagu Paramitha Rusadi, lagu Melly Goeslaw ft Baim, dan paling banyak ost Buku Harian Naila, akhirnya paling bawah, saya coba buka, lalu saya coba putar, dan hasilnya pas dengan yang saya cari. Langsung saya download, dan mungkin sudah hampir 30kali saya putar berulang-ulang, dan saya berinisiatif untuk menggunggahnya kembali ke www.4shared.com. Siapa tahu ada teman lain yang ingin mendownloadnya. Dan tak lupa saya tuliskan juga lirik lagunya, Semoga bermanfaat.  
dan link downloadnya ---->  http://www.4shared.com/mp3/kkdRvnvM/Buku_Harian.html?



Lirik lagu Buku Harian

 Buku Harian 

Kenangan kasih bersamamu
Tak mungkin terlupakan
Tertulis dengan tinta biru
Di dalam buku harian

Tiap lembar di buku itu
 Tersimpan kenangan cinta
Mula pertama berjumpa
Hingga kita berpisah

Di dalam buku harian ini
Ada tawa dan tangis
Ada benci dan rindu
 Berpadu jadi satu dalam kenangan

 Bila kurindukan dirimu
Kubuka buku harian ini
 Terbayang lagi semua kenangan
 Saat bersamamu seperti waktu dulu

Tiap lembar di buku itu
Tersimpan kenangan cinta
 Mula pertama berjumpa
 Hingga kita berpisah

Didalam buku harian ini
Ada tawa dan tangis
Ada benci dan rindu
Berpadu jadi satu dalam kenangan

Bila kurindukan dirimu
 Kubuka buku harian ini
Terbayang lagi semua kenangan
 Saat bersamamu seperti waktu dulu

Walau buku harian itu
 Kini tlah lapuk dan usang
 Tapi cintaku takkan sirna ditelan waktu
Tapi cintaku takkan sirna ditelan waktu 


AcHYiE sABaNg, Makassar

Jumat, 21 September 2012

UC sebuah kisah klasik 2010 sesion 2


uC kisah klasik 2010

Halo brooo...
Halo Abhi....








Halo Cing....








Halo Ndezo....








Halo Net....






Halo Sand....








Halo Widh...








Bagaimana kabar kalian??? Kuharap kalian masih saja seperti kemarin, saat kita bersama, saat kita tertawa lepas tanpa beban. Amin!!! Aku baik saja, masih sama kayak kemarin, masih saja gendut, Alhamdulillah masih sehat wal afiyat.

Hmmmmmm..... Lama tak berkisah tentang persahabatan kita UNDER CONSTRUCTION, apa yah? Gag tau mesti memulai menulis dari mana? Tapi nyatanya saya masih mulai menulis dari kiri kan, hahahahhaha. Entahlah biarlah jemari saya menari memainkan keyboard ini sampai cerita mengalir apa adanya. Tapi jujur yah ketika mengingat kalian hanya satu kalimat yang mampu kuucap kemudian diam dan hening, pikirankupun menembus batas dimensi ruang jarak dan waktu, kuhanya mampu berucap “ AKU RINDU KALIAN SAHABATKU   kuucapkan dengan nada lirih.

Bukan hanya sekedar sangat rindu ataupun rindu banget, tetapi terlalu rindu dengan tawa renyah dari kalian, dengan cerita kalian, dengan kekonyolan kalian, dengan keanehan kalian.

Hmmmmmmm terkadang aku tersenyum sendiri jika teringat awal kisah persahabatan kita,  saat aku membuat otak kalian menjadi gila. Heheheheheheehe

Yahhhh meskipun indah untuk bercerita tentang kisah persahabatan kita, namun terasa sangat berat untuk menceritakannya, kenapa? Karena aku tak sanggup bercerita tanpa meneteskan air mata, entah aku yang terlalu manja dengan semua ini, ataukah hanya terlalu berlebihan, atau ...... entahlah. Apalagi bertutur dengan ditemani suara merdu dari Lady Antebellum melantunkan lagu Need You Now dan Just A Kiss,,, rasanya double WOW banget gitu. Butuh tissu deh, hahahhaha

Kutahu kebersamaan kita agak singkat, saking singkatnya, sampai tidak terasa kalau sudah magrib jika ngumpul, tidak terasa kalau sudah subuh jika ngumpul malam sabtuan di rumahnya Ndezo, entah apa yang kami cerita. Mungkin saja kisah kita tak bertahan sampai ribuan hari, ini karena faktor dan tuntutan masa depan yang megharuskan kebersamaan kita berkurang. Tetapi  ada jutaan bahkan lebih, cerita yang hadir dan indah untuk dikenang kala mentari esok muncul di ufuk timur,

Ingatkah kalian tentang cerita hari senin pakai baju batik?
Ingatkah kalian tentang cerita hari selasa diajar pak Mappaita 4 orang?
ingatkah kalian tentang cerita hari rabu berenang bareng di kolam kampus?  
Ingatkah kalian tentang cerita hari jumat pakai baju putih?
Ingatkah kalian tentang cerita malam sabtu dan malam minggu di rumahnya Ndezo?
tentu saja kalian masih ingat kan?

Dan ingatkah kalian tempat-tempat bersejarah yang menyaksikan kekonyolan dan kesenangan kita sahabat? Negeri Awan basecamp kita untuk online. Tikungan tempat ngumpul kita sambil ngerjain maba, main rubiks, maccalla dan ngopi. Rumahnya Ndezo tempat kita slalu nginap bareng kalau malam sabtu dan malam minggu.

Tak lekang dari ingatanku saat di Negeri Awan, tentang kisah Nasi Tempe Warung Dian, tentang cerita Frestea rasa markisa, melon, apel dan melati. Tentang kita yang jadi pusat perhatian saat di Jasbog, nasi  ayam bakar ala Cia dan alvukad serut. Dan satu lagi tentang Nasi Goreng Campur aduk ala aku kalau dirumahnya Ndezo pas tantenya lagi ke Jakarta. hmmm jadi ngiler deh jadinya.

Hufthhh jadi sedih deh, cerita itu selalu membuatku tersenyum 7 centi, dan tak jarang pura2 kelilipan kalau mengenang semuanya.

Meskipun kini kebersamaan hanyalah semu dan tak lagi tercipta, tetapi yakinlah persahabatan kita masih terjaga, percayalah bahwa suatu saat kita akan bertemu, bercerita tentang hari kemarin, tentang suka dan duka, tentang perdebatan dan perbedaan yang membuat kita saling mengerti.

I think enough for tonigh, im so weary, betewe saat menulis tulisan ini aku ditemani sama Lady Antebellum loh,

Okke deh sahabat sahabatku, Habibi, Irham, Nurul Aswan, Sandra Natalis, Widhi Erlangga, Yontneth Kallaran...  kusudahi dulu  cerita tidak penntingku dengan mendoiakanmu semoga kalain tetap mengingat persahabatan kita, dan terakhir... AKU RINDU KALIAN.....


Achyie Sabang, 19 september 2012 09.26 
jalan toa daeng I I I Makassar

Selasa, 27 Maret 2012

Sekilas Tentang Kayu Bitti (Vitex Cofassus) atau New Guinea Teak


A.      Kayu Bitti
1.    Deskripsi
                        Kayu Bitti atau Gufasa (Vitex Cofassus) yang merupakan flora identitas Provinsi Gorontalo ini memiliki sifat dan kegunaan yang hampir mirip dengan kayu Jati (Tectona Grandis). Khusus untuk kawasan timur Indonesia, kayu ini sudah cukup melegenda. Hal ini disebabkan karena kayu jenis ini memiliki serat yang rapat dan tidak disukai oleh rayap. Kayu Bitti bisa tumbuh dengan tinggi mencapai 40 hingga45 meter dan biasanya tanpa banir. Diameter batang dapat mencapai 80 hingga 130 cm, beralur dalam dan jelas, kayunya padat dan berwarna kepucatan. Kayunya tergolong sedang hingga berat, kuat, tahan lama dan tidak mengadung silika. Daun yang bersilangan dengan atau tanpa bulu halus di sisi bawahnya. Susunan bunga terminal, merupakan bunga berkelamin ganda, dimana helai kelopaknya bersatu pada bagian dasar membentuk mangkuk kecil, sedangkan mahkotanya bersatu pada bagian dasar yang bercuping 5 tidak teratur. Mahkotanya berwarna putih keunguan, terdapat tangkai dan kepala sari di dalam rongga mahkota, bakal buah terletak di atas dasar bunga.
                 Buahnya berdaging, berwarna hijau ketika masih muda dan ungu tua saat sedang masak. Ukurannya biasanya berdiameter kira- 5 hingga 12 mm, dengan berat 0,3-1,5 gram. Dalam setiap buahnya biasanya terdapat 1 sampai 4 biji di dalamnya. Biji atau benihnya berbentuk bulat telur, sangat kecil, dalam satu kilogram biasanya berisi hampir 11.000 biji, berwarna coklat pucat kehitaman(Bayu A. Turuska,2010).     
                 Menurut Whitmore dkk (1989) kayu bitti diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom                      : Plantae
Divisio                         : Spermatophyta
Class                            : Angiospermae
Ordo                            : Tubiflorae
Famili                          : Verbenaceae
Genus                          : Vitex
Species                        : Vitex Cofassus Reinw.
                 Di Pulau Sulawesi marga bitti yang paling banyak ditemukan yaitu spesies Vitex Cofassus Reinw., Vitex Celebica, dan Vitex Pubescens. Bitti memiliki nama tersendiri di masing-masing daerah. Di Jawa dikenal dengan nama Gandaria, atau Jatake; di Gayo dikenal dengan nama Remein; suku Dayak Ngaju mengenalnya dengan nama Barania; di tanah Minangkabau orang menyebutnya Dandoriah; Wates untuk daerah Sulawesi Utara, dan di Tanah Gorontalo dikenal dengan nama Wolato' sedangkan di Papua Nugini dan Kepulauan Solomon dikenal dengan nama New Guinea Teak atau Jati Nugini. Terkhusus di daerah Sulawesi Selatan dikenal dengan nama Kalawasa, Rappo-Rappo Kebo’, Buwa Malawe, Katondeng dan Aju Bitti. Secara umum bitti di Indonesia dikenal dengan nama Gofasa, Bitti, Bitum, Biti atau Bana (Bayu A. Turuska,2010).
2.    Penyebaran Dan Habitat
Kayu Bitti tersebar di Kepulauan Bismarck, Papua Nugini, Pulau Salomon, Philipina, dan indonesia kawasan timur yamg meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua. Di Sulawesi Selatan tersebar di Kabupaten Bone, Enrekang, Luwu, Barru, Jeneponto, Bantaeng, Soppeeng, Sidrap, Bulukumba dan Selayar. Pada umumnya tanaman Bitti tumbuh sebagai pohon pohon kodominan di hutan dataran rendah. Jenis ini masih bisa ditemukan di daerah dengan ketinggian 2.000 mdpl, namun peretumbuhannya lebih bagus jika ditanam di daerah di bawah ketiggian 800mdpl . Vitex Cofassus memerlukan pencahayaan yang penuh. Pada musim kemarau spesies ini menggugurkan daunnya
Bitti tumbuh pada berbagai tingkat kesuburan tanah, mulai dari tanah yang kering, dengan tekstur liat sampai liat berpasir, berbatu, berkapur, dan tandus. Tersebar di daerah yang memiliki usim basah dan musim kering yang nyata. Terkhusus di Kabupaten Bulukumba, Bitti dibudidayakan secara meluas untuk hutan rakyat(Bayu A.Turuska).
3.    Pemanfaatan
Seiring semakin berkurangnya Jati (Tectona Grandis) dan harganaya di pasaran yang semakin meroket, maka masyarakat mulai mencari alternatif lain yang mudah di jangkau dan gampang diperoleh. Karena kayu Bitti memiliki sifat yang mirip dengan Jati yaitu memiliki daya tahan yang kuat, lentur dan tahn terhadap rayak, sehingga kayu Bitti di peroleh sebagai alternatif yang tepat. Di kalangan masyarakat luas kayu Bitti dijadikan sebagai bahan baku untuk konstruksi rumah, baik berupa papan maupun balok atau kuseng, di gunakan dalam industri pembuatan kapal dan perahu, karena memiliki daya tahan di dalam air. Sedangkan untuk industri meubel seperti pembuatan lemari, meja, kursi dan lain sebagainya, kayu Bitti di pilih karena memiliki tekstur yang baik dan tahan terhadap rayap. Tidak jarang pula kayu ini dibuat tangga, jembatan, ukiran, bahkan di Kepulauan Solomon, Bitti digunakan sebagai bahan baku untuk membuat gendang yang besar yang mereka namanakan Gundu. Selain itu Kayu Bitti juga merupakan komuditas expor utama dari Sulawesi, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon dengan tujuan ke Jepang.  

sumber : 
7.Studi Pustaka di Perpustakaan Umum Universitas Hasanuddin Makassar. Sul-Sel

Sabtu, 11 Februari 2012

GETARAN


   GETARAN
Getaran adalah suatu gerakan yang  berulang dengan sendirinya pada suatu selang waktu tertentu yang dapat terjadi pada sistem dimana memiliki massa dan sifat elastis serta padanya bekerja gangguan. Getaran juga didefenisikan sebagai gerakan berosilasi dari suatu sistem yang dapat berupa gerakan beraturan dan berulang secara kontinu atau dapat juga berupa gerakan tidak beraturan atau acak (Abdullah Mappaita, 2005).
Studi tentang getaran adalah studi tentang gerakan berosilasi dan sistem mekanis serta kondisi dinamisnya. Gerakan ini dapat berupa gerakan beraturan atau berulang secara kontinu atau dapat juga berupa gerakan tidak beraturan atau acak. Umumnya getaran ditimbulkan akibat adanya gaya yang juga bervariasi dengan waktu. Supaya getaran mekanis terjadi, dibutuhkan minimal dua elemen pengumpul energi yaitu adanya massa (m) yang menyimpan energi kinetik dan alat elastis seperti pegas (k) yang menyimpan energi potensial.
Setiap benda yang memiliki massa dan sifat elastisitas jika diberi gangguan (rangsangan), maka benda atau sistem tersebut akan bergetar. Berdasarkan penyebab suatu benda atau sistem bergetar maka getaran dapat diklasifikasikan sebagai getaran bebas dan getaran paksa.
Getaran bebas adalah gerakan periodik yang diamati sebagai sistem yang berpindah dari kedudukan kesetimbangan elastis. Gaya yang bekerja adalah gaya pegas, gesekan, dan berat massa. Akibat adanya gesekan, getaran hilang sesuai dengan waktu (William dan Seto B.S, 1985).
Getaran bebas terjadi jika sistem berisolasi karena gaya yang berada dalam sistem itu sendiri dan tidak ada gaya dari luar yang memaksa untuk bergetar, namun bergetar karena adanya kondisi awal yang diberikan. Getaran bebas diperlukan untuk menentukan frekuensi pribadi sistem yang merupakan sifat dasar (karakteristik yang dimiliki sistem yang bergetar). Penentuan frekuensi pribadi sistem yang mengalami getaran adalah sangat penting untuk mencegah terjadinya resonansi.
Persamaan untuk getaran bebas teredam (Abdullah M, 2005) adalah:

                                                      (1)
Sedangkan getaran paksa (forced vibration) terjadi jika ada gaya luar sebagai gaya eksitasi yang bekerja pada sistem yang membuat sistem berisolasi. Getaran paksa juga didefenisikan sebagai getaran suatu sistem karena adanya gaya luar yang memaksa terjadinya getaran dimana frekuensi sistem sama dengan frekuensi gaya luar. Kondisi ini dapat diatasi dengan menggunakan peredam. Dengan adanya gesekan, bagian gerakan yang ditahan oleh gaya eksitasi sinusoida secara perlahan menghillang. Dengan demikian sistem akan bergetar pada frekuensi gaya eksitasi dengan mengabaikan kondisi awal atau frekuensi pribadi sistem.
Persamaan untuk getaran paksa adalah
(2)
Secara teoritis untuk sistem tanpa peredam, besarnya simpangan yang terjadi pada saat resonansi akan mencapai nilai tak terhingga. Namun secara eksperimental kondisi ini tidak akan terjadi karena setiap sistem yang bergetar mempunyai sifat redaman yang dapat mengurangi besarnya simpangan yang terjadi.

       Beberapa defenisi yang berkaitan dengan GETARAN 
1.      Gerakan/Getaran Harmonik ialah suatu gerakan dari titik yang mengelilingi lingkaran atau getaran dengan amplitudo dan frekuensi yang sama setiap saat.
2.      Periode (T) ialah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus.
3.      Frekuensi (f) ialah banyaknya siklus dalam satu satuan waktu.
4.      Amplitudo (A) ialah perpindahan terjauh dari posisi rata-ratanya. Amplitudo terdiri dari simpangan, kecepatan dan percepatan.
5.      Frekuensi pribadi (ωn) ialah frekuensi dari sistem getaran bebas yang ditentukan oleh sifat dari sistem itu.
6.      Getaran bebas ialah gerakan suatu sistem tanpa adanya gaya luar yang memaksa untuk bergetar, namun bergetar karena adanya kondisi awal yang diberikan.
7.      Getaran paksa ialah getaran suatu sistem karena adanya gaya luar yang memaksa terjadinya getaran dimana frekuensi sistem sama dengan frekuensi gaya luar.
8.      Resonansi ialah getaran suatu sistem dimana frekuensi gaya eksitasi sama dengan frekuensi pribadi dari sistem sehingga menyebabkan amplitudo yang sangat besar.
9.      Peredam ialah penghambat terhadap gerakan dari suatu sistem yang bergetar.
10.  Derajat kebebasan ialah suatu bilangan yang menyatakan jumlah koordinat yang diperlukan oleh suatu sistem untuk menyatakan gerakannya.
11.  Beda fasa (Ø) ialah sudut antara dua vektor perpindaha (2 gerakan harmonik dengan frekuensi sama).

Sifat-sifat Dari Kayu



   Sifat-sifat Dari Kayu

Bahan kayu telah banyak dikenal oleh semua orang, apalagi jika dikaitkan dengan penggunaan dan ketahanannya terhadap perlakuan dan cuaca. Kayu biasanya digunakan sebagai konstruksi bangunan (tiang, pintu, jendela, dll), bahan pembuat furniture (kursi, lemari, meja, dll) dan juga sebagai rangka dari beberapa elemen dari kapal laut (tiang, lantai, poros, bantalan, dll). Atas dasar itulah kayu ini dipandang dapat menggantikan beberapa elemen yang terbuat dari logam, utamanya pada bidang konstruksi dan elemen mesin di masa datang. (Martawirya A, Kartasujana I, Kadir K & Prawira S A, 1989).
Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industry pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis kayu yang bersangkutan sulit diapatkan secara kontinyu atau harganya terlalu mahal.



Berikut ini diuraikan beberapa sifat-sifat kayu (fisik dan mekanik) serta penjelasannya.
1.      Sifat-sifat fisik kayu
1.      Berat dan Berat Jenis
       Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif di dalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan berat jenisnya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara berat jenis minimum 0,2 (kayu balsa) sampai berat jenis maksimum 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi berat jenis kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
2.      Warna dan Tekstur
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda, sedangkan tekstur adalah ukuran relative sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim, dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling, dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti, dll).
3.      Keawetan
         Keawetan adalah ketahanan kayu terrhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif di dalam kayu yang merupakan unsure racun bagi perusak kayu.
4.      Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat beromabak, serat terpilin dan serat diagoanal (miring).
5.      Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equalibrium Moisture Content).
6.      Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
7.      Daya Hantar Listrik
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0% kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum  (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan hantar air.
2.      Sifat-sifat mekanik kayu :
1.      Kekuatan Tarik
            Kekuatan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu (tensil). Terdapat 2 (dua) macam kekuatan tarik yaitu :
a.       Kekuatan tarik sejajar arah serat dan,
b.      Kekuatan tarik tegak lurus arah serat
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah kekuatan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik yang sejajar dengan arah serat
2.      Kekuatan Tekan / Kompresi
            Kekuatan tekan atau kompresi merupakan kekuatan kayu untuk menahan muatan atau beban. Terdapat 2 (dua) macam kekuatan tekan, yaitu :
a.       Kekuatan tekan sejajar arah serat dan,
b.      Kekuatan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu kekuatan tekan yang tegak lurus dengan serat lebih kecil daripada kekuatan tekan yang sejajar dengan arah serat.
3.      Kekuatan Geser
            Kekuatan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam kekuatan geser yaitu :
a.       Kekuatan geser sejajar arah serat,
b.      Kekuatan geser tegak lurus arah serat, dan
c.       Kekuatan geser miring.
Kekuatan geser yang tegak lurus dengan arah serat jauh lebih besar dibandingkan dengan kekuatan geser yang sejajar dengan arah serat.
4.      Kekuatan Lengkung (Lentur)
            Kekuatan lengkung atau lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha untuk melengkungkan kayuatau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam kekuatan lengkung, yaitu :
a.       Kekuatan lentur static, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
b.      kekuatan lentur dinamis, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
5.      Kekakuan
            Kekakua adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.


6.      Keuletan
            Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
7.      Kekerasan
            Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikidan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
8.      Kekuatan Belah
            Kekuatan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat kekuatan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya kekuatan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran atau patung. Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) daripada arah tangensial.
  Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat kekuatan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi 2 (dua) kelompok :
       a.    Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang   disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
           b.   Faktor dalam kayu (internal): berat jenis, cacat mata kayu, serat miring, dsb.
Sifat-sifat karakterisitik inilah yang memperlihatkan perbedaan-perbedaan penting antara kayu dengan bahan lain, utamanya bahan logam, baik logam ferro maupun logam non ferro, yang untuk analisis matematis dalam ilmu kekuatan biasanya diketahui sebagia bahan yang sempurna akan homogenitas dan elastisitasnya.