Jumat, 02 Oktober 2020

Ironi Kue Futu Fesse', Digemari Tetapi Semakin Langka

Setiap suku di tanah air pasti memiliki beraneka ragam kue tradisional, termasuk suku Bugis, suku asli yang mendiami sebagian besar wilayah provinsi Sulawesi Selatan. Wanita-wanita Bugis terkenal dengan kelihaiannya dalam mengolah bahan makanan sederhana secara tradisional yang menghasilkan cita rasa luar biasa. Sebut saja kue Barongko, Bolu Feca, Sanggara Balanda, Bolu Cukke, dan beberapa jenis kue lainnya yang sudah melegenda dan terkenal seantero negeri. Selain kue tradisional tersebut masih banyak aneka macam kue tradisional Bugis yang lain, beberapa masih eksis sampai sekarang, dan beberapa sudah mulai jarang ditemukan. Yang masih eksis misalnya Barongko, Bolu Feca, Sanggara Balanda, Jompo-jompo, Bolu Bareng, Katiri Sallang, Bandang, Roti-roti, Fanrala, Cangkone dan lain-lain yang masih sering dijumpai jika ada hajatan. Sementara yang keberadaannya sudah mulai tergerus zaman seperti Futu Fesse’, Faloleng, Leppa Jampu, Garunu-garunu dan Beppa Fute, keberadaannya sudah jarang dijumpai jika ada hajatan. Kue-kue tradisional tersebut sudah mulai jarang eksis dikarenakan beberapa diantaranya untuk membuatnya membutuhkan keahlian khusus untuk membuatnya, bahan utamanya kadang langka, serta cara pembuatannya yang agak ribet.

Nah pada tulisan ini, yang akan diulik adalah Futu Fesse’. Futu dalam bahasa Bugis berarti Kue Putu, sedangkan Fesse’ dalam bahasa Bugis berarti ditekan, ditindis, atau dipencet. Jadi secara harfiah Futu Fesse’ dapat diartikan sebagai kue putu yang dibuat/dicetak dengan cara ditekan/ditindis/dipencet secara perlahan-lahan pada cetakan. Futu Fesse’ sangat erat kaitannya dengan acara hajatan masyarakat Bugis tempo dulu. Proses pembuatan kue Futu Fesse’ sangatlah simpel, sehingga sangat mudah untuk dibuat. Cita rasa manis dan gurih serta mengenyangkan membuat kue ini sangat digemari oleh orang-orang terdahulu, bahkan kinipun masih banyak penggemarnya. Futu Fesse’ jika disandingkan dengan kue-kue lainnya, maka Futu Fesse’lah yang paling cepat habis. Nah jika masih digemari hingga kini, lantas mengapa keberadaanya sangat susah dijumpai pada acara hajatan-hajatan sekarang? Jawabannya karena kaum milenial sekarang yang tahunya anti ribet dan serba instan sehingga mulai mengeliminasi keberadaan kue ini dari jajaran kue tradisional untuk dihidangkan pada setiap acara/hajatan.


Walaupun proses pembuatan kue Futu Fesse’ dan bahan yang digunakan sangatlah simpel, tetapi ada proses-proses dan tahapan sebelumnya yang panjang. Bahan-bahan yang dibutuhkan hanya 3 jenis, yaitu kelapa serut, gula merah yang sudah diiris/disisir dan tepung dari beras ketan yang sudah disangrai. Tetapi menghadirkan bahan tersebut bukanlah perkara mudah. Mula-mula beras ketan haruslah disangrai, lalu digiling, beruntung sekarang sudah ada mesin penggiling. Dahulu beras ketan yang sudah disangrai harus ditumbuk secara manual menggunakan lesung dan alu untuk menjadikannya tepung. Kelapa pun yang digunakan haruslah kelapa yang setengah tua, haruslah diserut menggunakan alat serutan khusus, bukan diparut. Nah menyerut kelapa ini juga butuh keahlian khusus, karena prosesnya masih dengan cara manual. Karena prosesnya yang masih manual mengguankan tenaga manusia, sehingga membutuhkan pengerjaan yang lama, apalagi jika untuk kapasitas yang banyak. Belum lagi mendapatkan kelapa setengah tua yang tidak semudah mendapatkan kelapa tua. Kelapa setengah tua haruslah diambil langsung dari pohonnya dengan menggunakan jasa tukang panjat kelapa. Tukang panjat kelapa pun sekarang juga sudah sangat langka.


Nah dalam penyiapan bahan utama kue Futu Fesse’, orang-orang terdahulu melakukannya berhari-hari, biasa prosesinya sampai 2 hari. Bayangkan jika skalanya untuk acara besar semisal perkawinan, otomatis butuh banyak bahan. Kue Futu Fesse’ walaupun bukan hidangan kue utama, tetapi keberadaanya sangat diperhitungkan dalam sebuah acara/hajatan. Kue Futu Fesse’ mulai eksis jauh hari sebelum hari H sampai sehari sebelum hari H, dan muncul lagi setelah hari H hingga acara betul-betul kelar. Mula-mula, biasanya beras berpuluh-puluh liter, bisa sampai 20 atau 30 liter disangrai, butuh waktu sehari atau setengah hari untuk menyangrainya, selanjutnya proses pembuatan tepung juga butuh sehari, karena hanya dengan proses manual, tetapi lambat laun setelah mengenal mesin penggiling tepung, prosesi inipun bisa diefisienkan waktunya. Kelapa diambil dari kebun, biasanya juga jauh-jauh hari sebelum acara hari H dan ditumpuk dihalaman belakang rumah. Sehingga jika butuh bisa langsung ambil saja kapan-kapan. Jika prosesi panjang ini sudah selesai, maka sudah siap tepung dari beras ketan sangria, kelapa pun sudah siap di halaman, gula merah pun sudah dibeli di pasar. Karena bahan sudah siap, maka pembuatan Futu Fesse’ sudah sangatlah simpel, bahkan tidak membutuhkan nyala api.


Pertama-tama, serut kelapa dan sisir gula merah, jika kelapa sudah diserut dan gula merah sudah disisir, campurkan tepung beras ketan sangrai dengan serutan kelapa, aduk perlahan hingga menyatu dan perhatikan kelembabannya, setelah adonan sudah tercampur rata, dan kelembabannya sudah bagus, masukkan sisiran gula merah, aduk lagi hingga merata. Biasanya menggunakan perbandingan 1 liter tepung beras sangria 2 butir kelapa. Selanjutnya cetak pada cetakan, bissa menggunakan cetakan pembuat putu mayang, gelas, ataupun cetakan lainnya sesuai selera. Masukkan adonan pada cetakan, lalu pencet/tekan/tindis secara perlahan untuk mendapatkan tekstur yang padat sehingga pada saat dilepas dari adonan bentuknya tidak rusak/terhambur. Paling mantap dihidangkan bersama teh manis hangat ataupun kopi hangat.

Selasa, 22 September 2020

Cerita Tidak Penting Dari Orang Gagal : Hadiah Terindah

 

Hadiah Terindah

Jika kemarin cerita-cerita kalian adalah cerita yang paling dinanti, mungkin ceritaku adalah cerita yang paling tidak dinanti. Cerita seorang yang gagal. Hahahahha ngapain sih bercerita toh sudah gagal. Tak masalah karena kadang-kadang gagal juga patut diceritakan. Diceritakan untuk siapa? Untuk diri sendiri, untuk senantiasa ingat kebaikan orang-orang yang tulus.


21 September 2020, hari kekalahan saya, kekalahan yang saya rayakan dengan air mata bahagia. Walaupun saya gagal memperoleh apa yang saya impikan, tetapi saya tetap bersyukur. Kupikir meraih apa yang saya impikan tahun ini menjadi hadiah terindah saya di Ulang tahun saya, tetapi ternyata bukan. Perjuanganku sudah terbaik versiku, doaku sudah maksimal versiku, begitupun doa-doa orang yang menyayangiku dengan tulus, tetapi Allah belum kasih ini sebagai hadiah terindah. Kecewa gak?? Sedih Gak?? kecewa tidak, karena saya sudah berusaha semaksimal mungkin, jadi saya tidak kecewa, soal sedih yah manusiawi kali yah, tapi gak lama. Kenapa? Karena saya percaya bahwa ada hadiah yang lebih baik lagi yang Tuhan siapkan untuk saya kelak. Banyak yang nanya, kenapa bisa? Jawabannya sederhana, belum rezeki dan belum takdir. Balasku, kadang hanya bisa kirim voice note karena telunjuk capek ngetik. Tapi itu adalah bentuk dan bukti ketulusan kalian.

Akhirnya saya sampai pada satu point bahwa impian saya bukan hadiah terindah di 30 September-ku, tetapi ternyata ada yang jauh lebih indah yang Tuhan kasih kepada saya dalam moment ini. Sahabat. Saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan hadiah terindah ini. Terbentang dari Timur ke Barat, ternyata Tuhan pilihkan orang-orang pilihanNya untukku. Menolongku tanpa mengenal pamrih, menolongku dengan besar hati, dengan lapang dada, saling mensupport satu sama lain, dan saling mendoakan satu sama lain tanpa mempermasalahkan perbedaan kita dalam mengimani Tuhan. 6 orang asing yang hanya berkenalan melalui Telegram, dari grup jabatan yang kita lamar, akhirnya lanjut ke WA, ke Instagram dan Facebook. Dari Sumatera, dari Jawa, dari Maluku menggambarkan Indonesai yang kaya. Marko dan Novita dari Medan, sama2 saling rival, dan pada akhirnya Marko legowo dengan kemenangan Novita. Mbak Laras yang merantau ke Aceh, tetapi asli Wong Jowo. Mas Dayyus Temannya Mbak Laras yang membingungkan aku dengan bahasa jawa percakapannya Mbak Laras. Adek bungsuku si Rifai yang bikin saya jleb setiap dia ngomong di grup, yang chatnya bikin saya gak sanggup gak nangis, akhirnya saya menangis menumpahkan semua air mata yang selama ini terbendung. Si iting dari Timur yang nama aslinya agak jelas, taunya Cuma sagu tumbu atau mudin, si Iting yang baik hati pakai banget.

1, Marko M Chibro

 

Abang Marko
Teman seperjuangan yang sama-sama gagal melaju meraih puncak impian. Orang yang paling pertama saya chat melalui telegram, namun balasnya mungkin hampir 2 bulan. Hahahhaha. Kirain tidak aktif, tetapi pas dibalas saya langsung diundang masuk ke dalam sebuah grup, yang isinya sama2 para pejuang impian. Paling awal, sering bagi-bagi materi, paling pertama ujian. Senang banget dia dapat nilai 385. Namun kesenangan itu hanya beberapa hari, ketika rivalnya ujian, dengan lesuh dia chat, bang saya sudah kalah. Banyak support yang saya berikan ke dia, dan ternyata kita senasib, sama-sama kalah. Tapi kita menang atas ego, kita mampu legowo, ya kan Bang. Amanahmu kupegang teguh, meskipun akhir-akhir ini saya akrab dengan rivalmu, Bocoranmu tak pernah bocor sedikitpun hingga hari ini. Hingga tulisan ini jika sempat kamu baca. Walaupun saya tua, tetapi saya tetap memanggilmu abang. Terima kasih semuanya abangku, ingat, rencana Tuhan di luar lebih indah untuk kamu dan diriku. Tetap semangat abang Mark, senantiasa berbaik sangka kepada Tuhan, dan percayalah, apa yang Tuhan pilihkan kepada kita bahwa itu adalah yang terbaik, itu adalah tamen pelindung untuk kita. Mauliate abangku. Tuhan menyertai. Jangan lelah untuk berbuat kepada sesama. Senantiasa menebar cinta, dan berbaik sangka kepada sesama. Karena berbuat baik kepada seseorang, bukan tentang kita dan orang tersebut, tetapi itu urusan kita dengan Tuhan. Terima kasih dan maaf saya tak seberkualitas yang kamu harap.

2. Novita Sari Sinambela.

Kiki sang Dark Horse
Saya tidak paham namanya pakai rumus apa sampai bisa dipanggil Kiki. Si petarung yang diam-diam menghanyutkan, yang diam-diam meruntuhkan kekokohan lawan-lawanya, kuda hitam sejati. Yang selalu detail minta penjelasan diantara sesepuh sesepuh kami yang ujian duluan. Maafkan saya karena ada rahasia yang saya simpan, yang tak pernah saya keluarkan untukmu, karena janjiku pada rivalmu, abang Marko. Amanah itu kupegang erat-erat. Meskipun saya bisa membocorkannya ketika abang Marko sudah jelas-jelas kalah, tetapi disini saya belajar untuk memegang janji saya, menjaga amanah yang abang Marko berikan kepada saya. Yah betul bahwa usaha tidak ada yang mengkhianati hasil. Lalu apakah usaha saya dikhianati oleh hasil? Jawabannya tidak, tetapi usaha rival saya melebihi dari usaha saya. Yang gak bisa tenang pas mau ujian, paling getol mencari jawaban, paling gigih, paling detail dalam merinci sesuatu. Hahahahah selamat yah boru. Selamat kamu keren. Oleh-oleh dari Medan siap kami nanti. Maafkan saya karena kadang saya kebablasan yang melupakan keberagaman kita. Hehehehe. Tapi saya tahu kamu orang yang pemaaf, orang yang berhati besar. Tak pernah terbayangkan bahwa Tuhan mempertemukan kita, walaupun dijagad maya. Terima kasih dan maaf karena saya tidak bisa melanjutkan track rekormu.

3. Laras Sukmawati

Mbak Laras dengan Sulung Jagoannya

Mahmud yang luar biasa inspiratif ceritanya, keren sampai saya geleng-geleng kepala membaca perjuangannya untuk sampai di puncak impian. Gagal berkali-kali pernah membuatnya mulai menyerah, tetapi karena permintaan ibunda tercintanya, akhirnya dia mengenyahkan keraguannya untuk memulai berjuang kembali walaupun di tanah rantau, di ujung barat negeri, Aceh. Gagal di kampung halamannya, di Semarang membawanya menemukan kesuksesannya di tanah rantau. Kamu keren mbak, menjadi mamah muda bukan halangan bagimu untuk melaju menuju puncak tertinggi, kamu orang baik mbak, doa-doamu yang mendoakan orang lain adalah senjata bagimu untuk menaklukkan jalan terjal menuju puncak impian. Semoga mbak Laras kelak jadi ASN yang amanah, dan pure mengabdi untuk Negara, semoga anak-anaknya tunbuh jadi anak yang berbakti bagi kedua orang tuanya, membanggakan dan menjadi penghafal Qur’an. Matur Suwun sangat mbak, maafkan saya belum bisa memberikan yang terbaik untuk diri saya dan orang-orang yang tulus menyayangiku.

4. Dayyus Assegaf

Mas Dayyus lagi pacaran sama Mbak Ina

Mas-mas Jawa, yang saya peres-peresin di Telegram, tetapi berhenti begitu saja. Takdir Allah tak bisa dilawan, jika memang sudah takdir bahwa kita akan bersahabat, bagaimanapun akan menemukan caranya. Saya peserta paling junior walaupun umur paling tuir dalam asuhanmu Adindaku Dayyus, dan saya pula yang terakhir ujian, dan saya pula yang tidak lulus. Hahaha. Menjadi mentor yang paling semangat berbagi, paling semangat sharing, dan paling getol dalam mendoakan kami. Tetapi lagi-lagi bahwa takdir takterlawan, di Lauhul Mahfudz sudah tertulis semuanya dan part ini ternyata tidak tercantum disana. Tidak ada yang sia-sia, saya mempercayainya itu Mas, walaupun gagal dimata 80% orang, tetapi saya merasa menang atas ego saya. Memenangkan ego untuk tak berkata seandainya, memenangkan ego untuk tak mengumpat, dan memenangkan ego untuk senantiasa berpikiran positif serta berbaik sangka pada ketentuan Tuhan. Adindaku Mas Dayyus, semoga disegerakan kamu jadi papah yang baik, jadi suami idaman yang membuat mbak Ina selalu cantik tanpa membutuhkan cermin. Adindaku, doakan masmu senantiasa istiqamah. Matur suwun mas e, maafkan anak asuhanmu, mungkin karena factor u, sehingga nangkepnya kurang, nyampai. Maafkan sekali lagi.

5. Dimas Harris Rifai

Bungsu yang super membanggakan

Bungsuku, yang baru seperempat abad tetapi paling getol didoakan supaya bertemu jodoh. Hahahha, Jodoh gak usah buru-buru dek, akan ada saatnya, apalagi kalo sudah jadi PNS, mantu idaman ibu-ibu. Jadi jodoh gak usah so rushing, selow aja biar datang sendiri di waktu yang tepat. Si bungsu yang paling hebat, malam ujiannya ngechat karena katanya gak focus, tapi pas keluar nilai dia juara 1. Saya nangis melihat skormu dek hari itu. Kamu membuat saya bangga, dan saat itu pula saya berdoa semoga saya juga bisa, tetapi ternyata doaku belum di acc oleh Sang Maha Sutradara Hidup. Dan tadi kedua kalinya kamu membuat sesuatu yang terbendung tak lagi bisa terbendung, sesuatu yang teredam tak lagi bisa teredam, akhirnya mengalir dan bergemuruh dalam sebuah tangis haru, terharu karena punya kalian, terharu karena Tuhan maha baik mengirimkan kalian ke saya. Bungsuku Fai, mengenalmu, serasa punya adik sendiri. Keinginan yang tidak pernah terwujud, punya adik. Kata2mu yang membuatku ngakak, sampai yang membuatku tertunduk. Mulai dari buta sampai tidak galau yang kau tiru dari saya, persis rasanya kayak adik yang mengikuti kata-kata kakaknya. Dan kamu telah berhasil menjadi bungsu yang baik, yang memmbanggakan kakakmu, meskipun pada akhirnya kakamu bukanlah kakak yang bisa membuatmu bangga juga. Nanti kalau sudah berduit, bahagiakan dulu orang tuamu, sembari menabung untuk jalan-jalan. Indonesia keren sayang, semakin timur semakin mahal, semakin timur, laut semakin jernih, semakin timur semakin manis senyuman, semakin timur semakin sederhana cara untuk bahagia.semakin timur semakin banyak pelajaran tentang hidup, semakin timur semakin kamu mengerti tentang indahnya toleransi, semakin timur semakin asyik musiknya buat jogged dipantai. Dan semakin timur pasir pantai semakin putih. Bungsuku. Tarimo kasih, maaf belum bisa jadi kakak yang baik yang membuatmu bangga.

6. Sagu Tumbu

Nyong Ambon yang senyumnya bikin janda meleleh

Yang tak jelas siapa nama lengkapnya, Nyong Ambon yang gokil parah kebaikannya. Yang selalu ngomong solver, serasa saya kembali ke zaman mahasiswa, serasa lagi ngospek. Yang langsung klop karena katanya kita sama-sama anak zolver. Orang timur itu selalu mebuatku terpukau, mata orang-orang timur itu serasa teduh jika melihatnya, serasa liat telaga yang airnya jernih dan tenang, apalagi senyumnya orang Timur asli membius. Perpaduan antara kulit eksotis, sorotan mata yang meneduhkan, rambut ikal yang pirang alami membuat orang-orang timur selalu memukau. Diperparah dengan keramahan dan kebaikannya, ah orang Timur selalu keren, termasuk kamu kakak Sagu. Kayaknya kamu yang paling down melihat saya gagal, hahahaha. Santai. Nikmati. Menuju puncak impian, setiap orang memiliki jalannya sendiri, perjalanan kita sama-sama berlanjut, meski saya tak berjalan beriringan dengan kalian, tetapi doaku ikut berjalan bersama kalian. Bahagia kalian adalah bahagiaku, melihat kalian sampai dipuncak impian bangganya tak bisa diukur. Bukan rezekiku berjalan bersama kalian, mungkin karena saya penikmat laut, dan penggila pantai sehingga belum tertakdir untuk mengabdi di kabupaten tanpa laut ini. Kebayang punya rumah kayak rumahmu, yang 4 langkah doang ke laut. Kebayang setiap hari dengar deburan ombak, setiap makan, makannya ikan laut yang segar. Kebayang setiap hari liat sunset, liat ikan-ikan kecil bermain menari di halaman rumah. Adik zolverku, tunggu aku di Bumi Rempah, kota kelahiran para seniman music keren Indonesia. Jadi guide saya yah kalao saya main ke Ambon. Kamu tak perlu mengurangi kebahagiaanmu hanya karena saya tak bersamamu. Saya masih berproses, berproses untuk sampai puncak impian. Dangke ade’, beta minta maaf, tra bisa berjalan beriringan bersama kalian. Tapi ingat doa dan semangatku berjalan beriringan bersama kalian.

Untukmu abangku Marko, perjuangan kita tidak sia-sia, nikmati saja. Tuhan punya rencana lain untuk kita. Kelak suatu hari kita berdua akan meng o panjang maksud dari kegagalan ini, karena suatu peristiwa akan mengantarkan kita menuju peristiwa lainnya. Mengantarkan kita untuk menyingkap tabir demi tabir sehingga menyingkap misteri hidup yang penuh dengan o dan ternyata.

Untuk Mbak Laras, Kiki, Dayyus, Mudin dan bungsuku Fai, selamat. Selamat menjadi ASN. Jadilah ASN yang amanah, mengabdi untuk Negara demi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Mauliate Godang, Tarimo Kasih, Matur Suwun dan Dangke. Salam hangat dan cinta dari seorang Achi. Berharap silaturahmi kita bisa tetap terjaga, meskipun kelak kalian sudah sibuk berdinas masing-masing. Jangan bosan atau marah kalau saya kadang-kadang men-chat kalian bertanya kabar, jangan menganggap saya alay atau lebai kalau saya memanggil kalian sayang, sayang tidak musti panggilan untuk lawan jenis yang saling memiliki ketertarikan. Tetapi memanggil kalian sayang adalah bukti cinta dari saya kepada kalian, manusia-manusia pilihan Tuhan yang tak terduga datang memberi warna pada kanvas perjalanan hidupku. Kelak jika kalian sudah berpakaian rapi dikantor masing-masing, duduk tampan dan anggun dibelakang meja kerja masing-masing, sesekali bagilah kebahagiaan kalian di sosial media biar saya bisa tahu dan bercerita kepada orang disamping saya tentang kalian. Kelak jika chat-chatan tak lagi intens, lalu saya tiba-mengechat kalian, bacalah sejenak, jika tak bisa membalasnya karena kalian sibuk, setidaknya kalian tidak mengumpat “ih apasih”, atau “Ih kenapasih”, atau “dia lagi-dia lagi”, karena dengan mengechat kalian itu berarti saya ingat kalian dan saat itupula ada sebait doa untuk kalian. Jujur saya nangis ngetik part ini. Bukan karena sedih karena gagal, tapi lebih karena saya takut kehilangan kalian. Saya tidak tahu kenapa, tetapi semakin rajin ngebolang, semakin saya gampang terharu, semakin gampang tersentuh, apalagi jika bertemu dengan orang-orang baik dan tulus.

Terima kasih Tuhan atas hadiah terindahMu,  

Terima kasih untuk kalian, siapapun yang membaca cerita ini sampai pada kalimat ini, cerita dari orang gagal tetapi masih pede bercerita. TUHAN MEMBERKATI.

Minggu, 09 Agustus 2020

Pulau Samalona, Tempat Alternatif Di Makassar Untuk Melepas Penat Di Era New Normal

 

Kehidupan new normal sudah berlangsung meskipun dengan berbagi tatanan baru yang harus dipatuhi agar tidak terjangkit oleh virus. Dengan dilonggarkannya beberapa aturan yang dahulunya diperketat membuat beberapa aktivitas yang dahulunya dilarang kini mulai bergeliat kembali. Pasar sudah mulai ramai, gedung pernikahan sudah mulai terisi, mol sudah mulai buka, dan begitu pula beberapa tempat wisata sudah mulai berbenah. Sektor pariwisata adalah sektor yang paling terkena oleh dampak pandemic ini.  Dengan kehidupan new normal ini sektor pariwisata dan beberapa sektor lainnya mulai menggeliat dan berbenah dari istirahat panjangnya selama beberapa bulan.

Bagi warga kota Makassar yang sudah sekian lama berdiam diri di rumah selama PSBB dari bulan Maret hingga Juli, dengan diberlakukannya kehidupan new normal merupakan angin segar untuk melepas penat dan stress yang dirasa selama ini karena tidak bisa kemana-mana. Selain berkunjung ke rumah sanak saudara, berkunjung ke tempat wisata merupakan salah satu alternatif untuk melepas penat dan beban pikiran yang tak terelakkan selama ini. Salah satu tujuan wisata keluarga yang murah dan sangat mudah untuk di jangkau adalah Pulau Samalona.

Pulau Samalona merupakan salah satu dari beberapa pulau yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Makassar. Pulau ini terletak di sebelah barat Kota Makassar dan berjarak tempuh sekitar 30 menit menggunakan perahu. Walaupun pulau ini termasuk pulau wisata, tetapi pulau ini juga dihuni oleh beberapa kepala keluarga yang masih memiliki keterikatan keluarga. Merekalah yang menjadi penjaga pulau ini sekaligus menjadi pelaku ekonomi di pulau ini.

Untuk menuju Pulau Samalona, cukup mencarter perahu di Dermaga Kayu Bangkoa atau bisa juga di Dermaga Depan Benteng Rotterdam. Harga yang ditawarkan bervariasi, tergantung bagaimana cara menawar harga yang ditawarkan oleh pemilik perahu. Biasanya mereka membandrol harga sekitar 400.000 hingga 500.000, jika pandai menawar dan mengambil hati sang pemilik perahu bisa mendapatkan harga miring sekitar 350.000 untuk satu perahu. Harga tersebut sudah termasuk keberangkatan dari Makassar ke Pulau Samalona dan kepulangan dari Pulau Samalona ke Makassar untuk satu hari. Satu perahu bisa memuat penumpang dewasa hingga 10 orang. Lain lagi jika kita menginap, biasanya agak mahal sedikit, karena kita diantar dan dijemput khusus, jadi hitungannya perahunya 2 kali jalan. 

Sedikit tips, berangkatlah sepagi mungkin karena laut masih teduh, ombak sangat bersahabat sehingga perjalanan tanpa kendala. Bagi yang tidak menginap sebaiknya pulanglah sebelum matahari condong ke barat. Karena semakin siang menuju sore, angin lumayan kencang sehingga mempengaruhi besarnya ombak. Semakin besar ombak semakin bergoyang perahu dan dag dig dug jantung, apalagi bagi kalian yang tidak terbiasa dengan kondisi seperti ini.

Pulau Samalona sangat cocok untuk wisata keluarga, baik dalam skala keluarga kecil ataupun keluarga besar. Pantai yang berpasir putih dan landai sangat cocok untuk bermain air dan berenang bagi para pengunjung. Ombak yang tidak begitu besar bergulung-gulung menuju pantai sangat aman juga bagi anak-anak selama mereka dalam pengawasan oleh orang tua atau oleh orang dewasa. Pada saat akhir pekan Pulau Samalona sangat ramai pengunjung, bahkan tak jarang isntansi ataupun organisasi melakukan kegiatan family gathering di pulau ini. Tersedianya beberapa penginapan milik warga setempat yang harga sewanya sangat terjangkau menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin mengadakan family gathering. Bagi rombongan keluarga yang tidak ingin menginap, jangan khawatir karena tersedia banyak balai-balai yang juga disewakan oleh warga setempat. Sisa pilih mau yang menghadap ke Makassar atau mau yang menghadap ke laut lepas. Harga sewanya terjangkau, 50.000 hingga 100.000 ribu, bisa dipakai sampai puas. Jika meyewa beberapa balai-balai bisa dapat diskon pula. Akhir pekan merupakan hari yang dinanti-nanti oleh mereka yang bermukim di Samalona, karena akhir pekan mereka bisa panen duit dari pengunjung. Mulai dengan penyewaan balai-balai atau penginapan, penyewaan alat snorkeling, penyewaan kamera bawah air, menjual aneka macam gorengan hangat seperti bakwan, jalangkote, pisang goreng, hingga makanan berat seperti mie siram ataupun nasi campur. Pokoknya akhir pekan adalah waktu terbaik untuk mengais rezeki. Biasanya pada akhir pekan pula tersedia wahana banana boat bagi mereka yang ingin seru-seruan menguji adrenalinnya.

Berkunjung ke pulau biasanya tidak afdal jika tidak mengadakan acara bakar-bakar ikan. Bagi yang bakar-bakar ikannya sudah direncanakan ada baiknya membawa segala sesuatu perlengkapan yang dibutuhkan. Misalnya tempat pembakaran, arang, dan ikan. Jika tidak punya langganan ikan di Pulau Samalona atau pulau Lae-lae, ada baiknya membeli di pelelangan ikan Paotere. Di Paotere selain bebas memilih juga harganya terjangkau dan bisa ditawar, jika pedagang yang satu mahal bisa pindah ke pedagang yang lainnya. Berbeda halnya di Samalona, meskipun mereka sudah melek wisata, tetapi mereka juga kadang memanfaatkan keadaan jika ingin membeli ikan on the spot di Samalona, harganya kadang tidak kira-kira. Tetapi jika sudah punya langganan tidak masalah dan ada baiknya memesan 2 atau 3 hari sebelum hari H.

Bagi muda-mudi hits milenial yang berkunjung ke Samalona salah satu kegiatan yang paling menarik selain berenang dan floating-floating di pantai adalah snorkeling. Beberapa spot snorkeling sangat bagus di sekitar Pulau Samalona. Di sebelah utara spotnya sangat indah dengan kehadiran anemone yang menjadi rumah bagi ikan badut. Karang berwarna warni yang menjadi habitat bagi ikan yang berwarna-warni pula akan memukau bagi siapapun yang snorkling di spot tersebut. Di sebelah barat juga menjadi habitat karang warna-warni dengan ikan karang yang berwarna warni pula, dengan kedalaman 3 meter dari permukaan air pemandangan memukau ini nyata terpampang di depan mata. Kehadiran bintang laut yang berwarna biru terang menjadi daya tarik tambahan untuk para pencinta snorkeling.

Waktu terbaik berkunjung ke Pulau Samalona adalah ketika langit sedang cerah-cerahnya, karena langit yang cerah tanpa awan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas foto. Selain itu langit yang cerah berpengaruh juga pada saat snorkeling. Intensitas cahaya yang bagus akan menambah kualitas penglihatan kita terhadap terumbu karang di bawah laut. Semakin terang cahaya semakin bagus intensitas cahaya yang masuk ke dalam laut, sehingga visualisasi bawah laut semakin bagus. Bonus bagi kalian yang akan menginap, jika matahari bersinar cerah, maka langit akan bersih dari awan sehingga ketika senja menjelang, langit akan menjadi jingga, membiaskan sinar keemasan pada air laut. Ketika malam tiba sembari menikmati segelas kopi sambil bercerita atau bermain gitar bersama teman-teman, kalian akan disuguhi pemandangan langit malam yang bertaburan bintang berkilauan. Selain itu kerlap-kerlip lampu dari kejauhan Kota Makassar semakin mendramatisir suasana dan terasa sangat romantic bagi kalian yang memiliki pasangan halal.

Jadi bagi kalian yang memilih Pulau Samalona sebagai alternative liburan kalian di era new normal ini sangatlah tepat dan saya jamin kalian akan puas. Apalagi sekarang ini langit lagi cerah-cerahnya dan asyik banget buat main di pantai. Tetapi jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan, pakai masker dan selalu cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, jangan lupa baju diganti dan langsung mandi ketika sampai di rumah. Sampah jangan dibiarkan berserakan jika tidak bisa dibawa pulang sebaiknya dikumpul di salah satu tempat. Selamat melepas penat dan stress. Semoga kian semangat menjalani kehidupan new normal ini untuk hidup yang lebih baik. Liburan bisa meningkatkan sistem imun sehingga bisa terhindar dari virus.