Senin, 13 Juni 2016

Pantai Pusahelu, Inikah Yang Dinamakan Nirwana?

Tak salah dan tak berlebih jika saya mengatakan bahwa ini adalah Nirwana. Nirwana yang terjatuh ke belahan bumi. Saya yakin masih banyak yang belum tahu tempat ini, bahkan namanyapun masih kedengaran asing.
Pantai Pusahelu, Nirwana yang jatuh ke Bulukumba


Akhirnyaaaa kesampaian juga main disini

Ini bukan latihan praweding

 
Pusahelu, saya tak tahu pasti darimana asal muasal nama itu, atau mengapa dinamakan demikian, atau siapa yang menamakan demikian. Karena kadang kenyataan tak perlu dipertanyakan, cukup dinikmati saja adanya, betul tidak? hahahahaha. Pantai Pusahelu, begitulah nama dari sananya. Namanya belum terlalu sering disebut dan didengar oleh kalangan manapun, bahkan foto-fotonya di sosial media sekeren instagram belum terlalu banyak yang terpajang. Berarti pantai ini masih bisa dikatakan pantai perawan atau jika bahasa gaulnya VIRGIN BEACH. 
Hitam, Siapa takut?


Karena kadang normal itu gag asyik

Sekali-kali ngegosip santai disini pasti lebih asyik dan seru

Menemukan lokasi pantai ini saya rasa tidak begitu susah, karena Pantai Pusahelu ini terletak di belakang Pantai Bara. Pantai Bara, siapa sih anak gaul Sulawesi Selatan yang tidak tahu Pantai Bara. Nah kalau maun ke Pantai Bara, jangan lupa tanyakan sama tukang parkirnya di mana lokasi Pantai Pusahelu. Kemarin waktu main di Bara, bahkan kami ditawari diantar menuju ke Pantai Pusahelu oleh seorang yang kami baru kenal di parkiran Pantai Bara, beliau bernama Daeng Mattara, kemarin beliau sementara membuka lahan di sekitaran Pantai Bara, dan kebetulan lahan parkir tersebut masuk dalam wilayah lahan milik Daeng Mattara. Karena tidak ingin merepotkan beliau, sehingga kami dengan sopan menolak tawaran beliau. Bahkan beliau berpesan jika ada yang memintai uang nanti disana, ngomong saja kalau kami ini keluarga beliau. hahahhaha. 

Duduk santai sambil menikmati gradasi warna laut pantai Pusahelu

Untuk menuju Pantai Pusahelu, Jika sudah memasuki kawasan wisata pantai pasir Putih Tanjung Bira, hati-hati setelah melewati gerbang/pos pembayaran masuk, nanti di sebelah kanan ada jalan menuju Pantai Bara, kalau tidak salah ingat namanya Jalan Bara. Nah masuk melalui jalan itu, kurang lebih 3 Kilometer akan didapati papan kecil bertuliskan Pantai Bara 200 Meter. Ikuti petunjuk arah pada papan kecil tersebut, nanti sebelum masuk di Pantai bara, akan ada pertigaan, untuk menuju ke Pantai Bara, ambil arah kiri, sedangkan untuk menuju ke Pantai Pusahelu ambil arah kanan. Kendaraan tak usah dilajukan dengan kencang, karena jalan agak berbatu selain itu silakan nikmati udara segar serta suasana hutan yang tenang. Kira-kira kurang lebih 1 Kilometer jika sudah mendapati pertigaan, ambil arah kiri, dan kurang lebih 50 meter tibalah di parkiran yang langsung berada di pinggir Pantai Pussahelu. 
Hayooooo, kalian pasti iri melihat Aswan, Icha dan Wagil berenang di pantai ini.


Beneran tidak mau kayak saya berenang disini? masih perawan loh pantainya.

Ah, masa sih kamu tidak ngiler liat si Kamal berjemur ala bule nyasar ini

Kawasan Pantai Pusahelu terdiri dari pantai dengan sebagian besar adalah pantai dengan pinggir karang. Waktu kami datang airnya lumayan surut, tetapi tidak terlalu surut. Pantainya berupa pantai cekungan yang tidak terlalu lebar, panjang pantainya mungkin hanya belasan meter, karena hanya berada diantara karang yang menjorok masuk kepinggir laut. Pantai ini sangat sepi. Jika air laut sangat surut, garis pantai Pantai Pusahelu sedikit agak lebih panjang dibanding waktu kami datang. Kemarin waktu main ke sini, tak satupun orang yang ada disekitaran pantai ini. Kurang lebih sejam kami menikmati keperawanan pantai ini, dan itu membuat kami sangat puas. Menghabiskan waktu dengan berfoto dan berenang ditempat sekeren ini sangat seru dan nikmat tentunya. Saking masih asri dan bersihnya pantai ini, bahkan dari bibir pantai sekitar 10 meter dengan kedalaman air sekitar 1 meter, kami sudah bisa menjumpai beberapa bunga karang dan tentunya banyak ikan badut yang berenang hilir mudik disekitaran karang tersebut. Salah satu sensasi main ke pantai ini adalah duduk di atas batu karang sambil menikmati gradasi warna antara putih, hijau tosca dan biru laut
Tanpa mereka yang disamping kiriku, aku belum bisa ke sini


Terima kasih karena tetap dan selalu menjadi teman yang seru dan asyik

Destinasi Kece + Teman Asyik = Perfecto


Alangkah beruntungnya saya, Nurul Aswan, Muhammad Kamal Sidik, Kurniawan dan Nurfaisah Arsal bisa menikmati keperawanan pantai ini, masih sepi, masih bersih, masih alami, masih perawan dan tentunya belum terjamah dan terekspos. 
Karena hal yang bodoh itu akan menciptakan keceriaan


Menikmati kebodohan itu adalah hal terbahagia dalam hidup


Terima kasih Tuhan atas ciptaanMu yang maha Indah, Terima kasih atas segala rezeki dan kesehatan serta kesempatan yang telah Engkau beri kepada kami sehingga kami bisa melihat secara langsung keindahan ciptaanMu. Tak ada alasan untuk tidak bersyukur dan memujaMu. 

Tak ada alasan untuk tak bersyukur dan memuja Tuhan


Terima kasih sahabat-sahabatku Nurfaisah Arsal, Nurul Aswan, Muhammad Kamal Sidik, dan Kurniawan, atas kerjasamanya sehingga trip Bulukumba jelajah 6 Pantai bisa sukses. Terima Kasih Fitri temannya Icha yang mentraktir kami makan siang di restoran Bira Beach Hotel. Terima kasih saudaraku Muhammad Irfan, Kepala Bengkel Toyota Cabang Bulukumba atas jamuannya yang sangat enak. Terima kasih orang tua kami tercinta. 
Nurfaisal Arsal alias Icha, Instagram : @nurfasiah_arsal


Kurniawan alias Wagil, Instagram : @waone.k

Muhammad Kamal Sidik alias Kamal, Instagram: @sidik_kamal

Nurul Aswan alias Swangger, Instagram : @swangggerrr
Nasir alias Achyie Sabang, Instagram : @lanaasir






========== Achyie Sabang ========= 




Sabtu, 04 Juni 2016

Pantai Ujung Tiro, Surga di Ujung Utara Bulukumba

Pantai Ujung Tiro, namanya belum terlalu menggema seperti pantai-pantai lainnya yang ada di pesisir Bulukumba, seperti Pantai Tanjung Bira, Pantai Bara, ataupun Pantai Apparalang. Terletak di Desa Eka Tiro, Kecamatan Bonto Tiro, Kabupaten Bulukumba, kira-kira membutuhkan jarak tempuh sekitar 60 hingga 90 menit dari Kota Bulukumba, ibukota kabupaten Bulukumba. 

Ah kamu mah, sudah dipandu, masih aja betah liatin dinding tembok

Menjangkau Pantai Ujung Tiro, tidak terlalu susah, karena lokasinya sejalur dengan Pantai Apparalang, Pantai Mandala Ria dan Pantai Samboang. Lokasinya bahkan bisa dikatakan satu kompleks dengan Pantai Samboang. Jika dari Kota Bulukumba bisa mengambil jalur poros menuju Pantai Tanjung Bira, setelah tiba di pertigaan antara Desa Ara dan Desa Bira, selanjutnya mengambil jalur menuju Desa Ara. Terus-terus sampai mendapat Gerbang Pantai Samboang yang terletak di pinggir jalan raya. Jika sudah tiba di gerbang Pantai Samboang selanjutnya belok kanan sampai mentok pada pertigaan, lalu belok kiri terus-terus sampai mendapat papan penunjuk arah yang bertuliskan Pantai Ujung Tiro, belok kanan lagi. Ikuti terus jalan, hati-hati karena jalannya sangat sempit, licin dan berbatu. Nanti di ujung jalan akan ada sebuah rumah yang disampingnya ada lahan parkir, disitulah tempat memarkir kendaraan. Tetapi jangan kaget yah, uang parkirnya Rp.30.000 untuk Mobil. Jangan lupa melihat pemandangan sebelah kanan saat sudah memasuki jalan sempit yang berbatu.
Kalau lihat yang ini, masih betah di kamar gak???


Ah masa kena AC terus, sekali-kali yang alami dong


Pantai Ujung Tiro, jika dilihat secara sekilas mirip Tanah Lotnya Bali, atau Pantai Balekambang nya Malang. Beberapa orang-orang hitsnya Instagram sudah pernah mengeksplor pantai ini, tetapi pantai ini masih bisa dikatakan belum terjamah dan masih alami. Waktu saya dan teman-teman datang, pantai ini sepi, tak ada satupun pengunjung, padahal kami datang pada saat hari libur, bahkan seminggu setelah memasuki bulan puasa. Hanya seorang nenek tua yang penjaga rumah sekaligus penjaga parkir dan warung di sekitar Pantai Ujung Tiro. Mengunjungi pantai ini kalau bukan untuk melihat sunrise, . sebaiknya jangan terlalu pagi, bagusnya kira-kira pukul 10an keatas. Pada saat itu, matahari mulai terik, awan mulai menipis sehingga langit membiru, otomatis laut akan ikut menjadi biru, sehingga sangat cocok bagi yang suka berfoto. 
Mati tetapi tetap indah


Indonesia itu banyak tempatnya yang KETJEH BADAYYY, jangan ngantor mulu


Kondisi Pantai Ujung Tiro agak mirip dengan Pantai Apparalang, yaitu pantai karang. Sepanjang garis pantainya, laut langsung berbatasan dengan tebing karang, sehingga tak ada garis pantai yang berupa pasir seperti di Pantai Samboang atau Pantai Bara atau Pantai-pantai lainnya di Bulukumba. Pantai Ujung Tiro berupa sebuah pulau karang yang besarnya mungkin hanya sebesar rumah. Sebuah jembatan kayu yang mungkin panjangnya kurang lebih sekitar 10 meter menjadi penghubung antara pulau karang ini dengan daratan Pulau Sulawesi. Pantai Ujung Tiro cocoknya untuk bersantai sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang bertiup di tengah-tengah jembatan kayu tersebut. Pantai Ujung Tiro merupakan surga bagi pecinta fotografer dan selfie.

Pantai Ujung Tiro adalah sebuah Surga dengan segala pesonanya. Langit dan Laut yang membiru seolah menyatu. Kesejukan yang tercipta dari angin yang bertiup semilir membelai wajah seolah mengucapkan selamat datang bagi siapapun yang datang. Kedamain yang tercipta dari heningnya suasana yang terpecahkan oleh suara deburan ombak yang sekali-kali menghujam karang. 
Ombak bernyanyi dan angin bersyair


Pantai Ujung Tiro, Datangi, setelah sampai duduklah dan diamlah, pandangi laut dan langit yang membiru. resapilah ombak yang bernyanyi dan rasakanlah angin yang bersyair. Karena simphony alam di pantai Ujung Tiro tak ada duanya. 
Tingkat kebahagiaan diukur dari kelebaran senyum, kata orang
Bahagia? kamu yang ciptakan sendiri


Indonesia itu yah seperti ini


Tips Jika ingin ke Pantai Ujung Tiro
1. Bawa Kendaraan sendiri, tidak ada kendaraan umum ke sana
2. Kondisi kendaraan harus baik, harus mampu dalam penanjakan
3. Isi bensin banyak-banyak, tidak ada pertamina
4. Kalau suka berfoto, pakai baju warna cerah yang kontras dengan warna biru
5. Jangan lupa kacamatanya dan topinya serta tongsisnya
6. Bawa Bekal jika ingin berlama-lama disana, penjual makanan berat tidak ada, adanya cuma penjual snack dan rokok tetapi pasti mahal, parkiran saja 30,000 rupiah.
7. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi sampah plastik
8. Kalau tidak tahu arah, ikut petunjuk gugel maps
9. Bagi yang suka membaca atau ngopi boleh membawa buku dan kopinya
10. Hati-hati jika ingin turun ke air, agak licin  

Terima kasih sahabat-sahabatku, Nurfaisah Arsal, Nurul Aswan, Kurniawan dan Muhammad Kamal Sidik, tanpa kalian mungkin saya belum bisa melihat Setitik Surga yang Tuhan jatuhkan di Bulukumba ini. Terima kasih Tuhan Yang Maha Pengasih atas limpahan berkat-Mu kami bisa tiba di Pantai Ujung Tiro dengan selamat dan Kembali ke rumah masing-masing dengan kondisi sehat wal afyat walaupun kantong menangis pilu. Terima Kasih para instagramers, @misstikus @eghafajrin @panritalopiparadise @explorebulukumba dan lainnya berkat foto kalian di instagram kami bisa sampai disini. 


Pantai Ujung Tiro, Desa Eka Tiro, Kecamatan Bonto Tiro, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia Pada 28 Mei 2016.

____ Achyie Sabang ____