Sabtu, 01 Desember 2018

Kata Orang Tentang Traveling Dan Orang Yang Suka Traveling

Jika kamu orang yang suka jalan-jalan atau traveling, pasti sering mendapat tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang menggemaskan dari beberapa orang, baik teman kantor, teman sosaial media bahkan keluargamu. Termasuk saya yang selalu mendapatkannya jika habis traveling ke suatu tempat. Wajar sih, soalnya sudut pandang dan selera orang kan beda-beda. Berikut tanggapan mereka dan pertanyaan mereka ke saya.
Pulau Padar Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Tmur
Kata orang, orang yang suka jalan-jalan itu kerjanya cuma menghabiskan uang. Iya juga sih. Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah yang tidak suka jalan-jalan itu tidak menghabiskan uang? Iya yah, menghabiskan uang juga. Hanya saja cara mereka menghabiskan uangnya berbeda. Masing-masing dari mereka menghabiskan uang dengan caranya sendiri. Mereka yang tidak jalan-jalan menghabiskan uang dengan ke mall, ke bioskop, ke café, ke tempat nongkrong, ke tempat karaokean, ke coffe shop, gadget yang selalu uptodate, berbelanja pakaian bermerek, dan lain-lain. Sementara yang suka jalan-jalan, mereka menghabiskan uangnya dengan mendatangi pantai, mendaki gunung, mengunjungi air terjun, diving, snorkeling, berolahraga offroad, mengunjungi kampung tradisional, masuk hutan, berpanas-panasan, berhujan-hujan dan tidak takut kulit belang, terbakar hingga lecet. Jadi suka jalan-jalan ataupun tidak suka jalan-jalan sama saja menghabiskan uang. Hanya saja cara mereka yang membedakannya.
Kepulauan Sombori, Morowali, Sulawesi Tengah
Kata orang, orang yang suka jalan-jalan uangnya banyak. Iya, memang mereka yang suka jalan-jalan banyak uangnya. Karena jalan-jalan itu butuh uang, kecuali jika jalan-jalannya karena menang undian, atau giveaway atau endorse atau memang sebagai guide dan sebagainya. Tetapi tak banyak yang tahu bahwa mereka bahkan harus menabung berbulan-bulan. Jika harus mengeluarkan uang, mereka harus mengedepankan yang mana paling penting dan membutuhkan uang. Jadi, tidak semua mereka yang suka jalan-jalan kebanyakan uang, hanya saja mereka punya tujuan yang jelas. Sehingga uang sedikit demi sedikit mereka sisihkan untuk tujuan tersebut dan akhirnya mereka bisa jalan-jalan.
Pantai Pussahelu, Bulukumba, Sulawesi Selatan
Kata orang, kamu jalan-jalan terus, terus kamu kapan nikahnya? Pertanyaan yang menyebalkan dan mengerikan bukan hanya bagi kalangan traveler, tetapi hampir semua yang belum menikah. Persoalan menikah, semuanya ingin menikah, siapa sih yang tidak ingin memeiliki keturunan, tetapi untuk sementara biarlah Tuhan yang berencana. Karena saya masih punya rencana yang lain, apalagi kalau bukan jalan-jalan. Kalau sudah menikah jalan-jalan susah. Jangankan jalan-jalan, sekedar nongkrong aja sejenak kadang susah. Teman yang sudah nikah, ketika nongkrong bareng, jika sudah pukul 09 malam lewat handphonenya pasti sudah bordering terus, ditelpon oleh bininya, disuruh pulang, dengan berbagai alasan penyokong yang membuat teman tak bisa berkutik, misalnya token hampir hampir habis dan anaknya gak bisa tidur kalau panas, anaknya menangis susunya habis dan lain-lain. Ketika diajak ngetrip sehari, pas jelang hari H, datanglah si teman dengan alasannya bahwa mertuanya mendadak datang, atau mau menemani istri ke kondangan, atau jaga anak, atau ada arisan keluarga dan sebagainya. Jadi jika masih ingin bebas berjalan kesana-kemari mending tunda dulu menikahnya.
Bukit Wairinding, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Kata orang, kok jalan-jalan terus, kan sayang uangnya. Hmmm. Perjalanan bukan hanya sekedar tentang destinasi ketjeh dan foto-foto mantul yang membuat seluruh teman sosial media berdecak kagum bahkan 74% diantaranya gemes dan iri. Sesungguhnya perjalanan adalah pengenalan diri, pembelajaran alam, menambah pengalaman dan wawasan, menumbuhkan rasa empati dan simpati, meningkatkan rasa toleransi, bahkan perjalanan bisa merubah sudut pandang seseorang menjadi lebih baik. Semakin jauh kamu melangkah maka semakin kaya dirimu, semakin dewasa dan semakin mengenal dirimu sendiri. Jadi jika jalan-jalan bisa mengubahmu ke hal yang lebih baik, masih mau bilang “uangnya sayang dihabiskan hanya untuk jalan”?
Kete Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan
Kata orang, apasih enaknya jalan-jalan? Untuk memberikan jawaban pasti, saya belum berani, karena saya juga masih bingung apa sih enaknya jalan-jalan. Padahal jika kita berpikir logis, daripada pergi jalan-jalan, panas, keringatan, hitam dan menghabiskan uang, mending tidur di kamar nonton drama korea, atau nonton youtube atau film India, atau ke salon atau apalah. Tetapi pada dasarnya jika tidak penting-penting amat saya malas berpikir, jadi saya selalu ingin jalan-jalan. Saya selalu ketagihan slepas pulang dari suatu destinasi. Kalau sudut pandangku, selain bisa menikmati keindahan suatu tempat, baik alam, budaya, kearifan lokal, makanan dan keseniannya, jalan-jalan itu bisa menambah wawasan, misalnya bahasa, menambah teman, menambah pengalaman yang bisa membuatmu menjadi penutur ulung. Jadi jika ingin tahu enaknya jalan-jalan, yah jalan-jalanlah.
Kepulauan Labengki, Konawe, Sulawesi Tenggara.
Kata orang, jalan-jalan itu tidak gunanya. Itu sih kata orang, tapi bagi yang sering jalan-jalan, gunanya banyak banget. Karena perjalanan mengunjungi destinasi impian adalah perjalanan yang tidak biasa. Ketika satu persatu bucketlist tercentang, ketika bertemu dengan teman baru dari daerah lain, ketika belajar bahasa lokal, ketika menikmati kuliner lokal,ketika mendapat petuah dari mayarakat lokal. Ketika selamat kembali ke rumah mencium tangan ibu, itu adalah prestasi yang luar biasa bagi seorang pejalan. Karena untuk mencapai destinasi impian, ada pengorbanan, ada air mata, ada cerita dan ada sejarah. Jadi ketika semuanya tercapai wajar jika kami  merasa sangat senang, bangga, bahagia, haru dan segenap rasa yang hanya kami para pejalan yang tahu rasanya, karena tidak bisa terlukiskan oleh kata. Jadi jika ingin tahu jalan-jalan itu bagaimana, mengapa banyak orang yang suka jalan-jalan, yah jawabannya simpel, harus mencobanya, mencoba jalan-jalan. Mungkin setelah jalan-jalan kamu akan tahu gunanya dan beruntung jika tidak ketagihan. Karena sejatinya perjalanan adalah tentang rasa, jadi harus dirasakan.
Pantai Walakiri, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur