Senin, 30 Maret 2015

PANTAI KASUSO : Surga Tersembunyi Di Pesisir Timur Bulukumba



Pantai Kasuso, pertama kali nama itu sangat asing di telinga saya, dan saya menjadi penasaran, seperti apasih tampakannya. Mengobati rasa penasaran saya, akhirnya saya mencoba mencari di Google,  tidak terlalu banyak artikel yang membahas tentang Pantai Kasuso, tidak puas dengan artikel-artikel tersebut saya mencoba mencarinya di pencarian gambar, dan saat itu muncullah beberapa gambar pantai pasir putih yang airnya sangat jernih dilengkapi pulau karang yang tidak terlalu besar yang tak jauh dari bibir pantai. Sangat cantik dan indah, mata saya terpesona. Saat itulah saya meniatkan untuk mengunjungi pantai ini.
Pantai Kasuso
Gambaran tentang Pantai Kasuso sudah tertanam di benak saaya, keindahannya selalu terbayang. Tak puas dengan gambar-gambar yang ada di media pencarian google image, saya mencoba mencari di social media, di Instagram. Saya kemudian memasukkan hastag Kasuso (#KASUSO). Dari hasil pencarian tersebut muncul sekitar 16 gambar, dan semuanya keren, semuanya membuat syaraf saya lumpuh. Seandainya ada pintu ajaib saya seperti Doraemon, saat itupula saya kesana. Jangankan pintu ajaib, jalur kesana saja belum tahu, artikel yang saya dapat tidak membahas jalurnya.
Pantai Kasuso, perpaduan pasir putih yang halus, air yang jernih dan pulau karang di bibir pantainya.

Saya sempat merencanakan ke Pantai Kasuso, pada pertengahan Januari kemarin, tetapi rencana tersebut urung, karena ada beberapa hal yang lebih urgent. Saya sempat melupakan keinginan saya yang menggebu-gebu untuk ke Kasuso. Hampir dua bulan berlalu, keinginan saya untuk liburan ke Bulukumba kembali menggebu-gebu. Melihat di social media (facebook) di group Makassar Backpacker, banyak member yang memasang foto tentang keindahan Tebing Apparalang di Bulukumba. Kedua tempat ini sangat ingin saya kunjungi. Akhirnya saya hanya bisa menelan ludah jika melihat orang memasang foto-foto liburannya ke Apparalang, untung saja Kasuso belum terlalu ketahuan, sehingga tak ada yang memposting tentangnya.
Pulau Karang di dekat bibir pantai yang menjadi daya tarik Pantai Kasuso

Setelah malang melintang di beranda grup Makassar Backpacker, akhirnya saya menemukan seorang member yang menggunakan foto profil dengan latar karang Pantai Kasuso, namanya ANWAR ENDAH, saya mengirim permintaan pertemanan, tak lama langsung dikonfirmasi. Pucuk dicinta ulampun tiba. Saya langsung mengirimkan pesan melalui inbox, langsung dibalas, setelah berbasa-basi dan berkenalan, saya langsung pada inti saya, bertanya mengenai Pantai Kasuso. Beberapa pertanyaan saya dijawab dengan baik dan saya juga puas dengan jawaban Endah. Berselang beberapa hari teman saya Andhy Caprof memasang foto liburannya di Pantai Kasuso, saya langsung menginboks dan menyerangnya dengan beberapa pertanyaan. Berbekal informasi dari Endah dan Andhy saya semakin semangat untuk ke Kasuso. Semua informasi tentang pantai Kasuso sudah saya dapatkan, jalur kesana sudah tergambar di benak saya, keindahannnya dari dulu sudah senantiasa mengganggu hari-hariku, sangat ingin kesana. Niat saya kesana belum bisa dikatakan akan berjalan mulus, mengingat saya tidak bisa kesana jika hanya seorang diri, saya tidak tahu harus mengajak siapa. Teman jalan-jalan saya?, saya masih canggung mengajaknya setelah peristiwa batalnya jalan-jalan ke Malino. Mengajak siapa yah?. Saya jadi GEGANA _GElisah GAlau meraNA.
Terkadang tak perlu sama untuk menjadi indah dan keren

Dua minggu berlalu bersama kegelisahan, kegalauan dan kemeranaanku. pagi itu KAMAL mengomentari salah satu status yang saya pasang di Facebook, menanyakan tentang Apparalang, saya membalasnya, dan tak lama Kamal membalasnya lagi, diapun mengajak saya ke sana bersama teman-teman yang lain. Saya sangat senang, tetapi tiba2 saya ingat lagi, bukankah hubungan saya dengan teman-teman saya lagi renggang. tetapi sebelumnya mereka sudah mengirimkan sinyal-sinyal untuk mengajak saya berdamai, mereka sudah melawan ego dan gengsinya, hanya saja saya masih mempertahankan ego dan gengsi saya. Setiap mereka mengajak saya untuk nongkrong, ada-ada saja alasan saya untuk menolaknya.
PERBEDAAN itu INDAH jika... DINIKMATI

Setelah berpikir panjang, perlahan kerinduan saya akan canda tawa dan kegilaan mereka mulai tumbuh. Kerinduan yang semakin subur mampu membunuh kegoisan saya dan mengenyahkan rasa gengsi yang selama ini menguasai diri saya. Saya memberanikan diri menghubungi ASWAN dan ASTY, mereka langsung menyambutnya dengan hangat, sayapun mengutarakan niat saya mengajaknya liburan ke Bulukumba dan langsung diiyakan. Selanjutnya SABRI dan FACHRY, pertama-tama saya menelpon SABRI, ketika diangkat dia langsung menanyakan ke saya kenapa saya baru muncul, sayapun menjawab jika baru saat ini saya merindukannya, tak perlu lama untuk mendapatkan jawabannya “ON CALL”. Jawaban yang paling saya benci, Fachry saat saya ajak langsung OK, asalkan berangkat diatas pukul 09 pagi dan tiba di Makassar sebelum Maghrib. Kamal OK, Tugas KAMAL mengajak IRHAM, tugas Sabri mengajak KINA.

Perbedaan yang menjadikan kami berwarna sehingga tampak indah.
Sehari setelahnya Asti menghubungi saya melalui BBM, katanya temannya satu mobil mau ikut. Tetapi keesokan harinya temannya tersebut katanya batal, beberapa orang berhalangan. Diskusi melalui social media, LINE, BBM kami lakukan akhirnya diperolehlah keputusan sebagai berikut.

1.    Waktu: 22-23 Maret, Berangkat hari Sabtu pukul 10.00, balik Makassar hari Minggu sebelum dhuhur.

2.    Penanggung Jawab Mobil rental merangkap Driver : Aswan

3.    Penanggung Jawab Logistik dan perlengkapannya : Achi (saya)

4.    Biaya: Rp. 200.000 / orang, persiapkan dana lebih

5.    Tempat berkumpul : rumahnya Aswan

6.    Ketentuan Tambahan: membawa baju berwarna cerah untuk dipakai di Kasuso.

Orang-orang yang berhasil menikmati keperawanan PANTAI KASUSO
Hari Sabtu tanggal 23 Maret 2015, kami berdelapan, Achi (saya), Aswan, Asty, Kina, Sabri, Kamal, fachry dan Irham berangkat menuju Kabupaten Bulukumba, kami langsung ke Apparalang, kemudian ke Bira mencari penginapan, paginya ke Pantai Bara, lalu check out dan menuju ke Kasuso.

inilah dirikuuuu dengan melodi untukmuuuuu, terima kasih Pantai Kasuso
Keindahan Pantai Kasuso tidak bisa saya deskripsikan dengan kata-kata, jika ingin menikmati keindahannya silakan datang langsung kesana. Pantai Kasuso, terletak di Dusun Kasuso, Desa Darubiah, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Indonesia. Kurang lebih 250 KM dari Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, atau kurang lebih 5 Jam waktu tempuh. 


Jalur : Makassar ke Kota Bulukumba, di Kota Bulukumba ambil jalur menuju kawasan Wisata pantai tanjung Bira. Kira-kira 6 Kilometer sebelum mendapatkan Tanjung Bira, kita akan mendapatkan pertigaan yang di dekat pertigaan tersebut ada bangunan yang atapnya di cat berwarna biru mencolok, jika ke Kiri maka kita akan tembus ke Ara, dan jalur ini juga yang dileati jika hendak ke Apparalang. Karena kita akan ke Kasuso, maka kita tidak boleh belok kiri, alias kita harus mengambil jalur lurus. Kira-kira 2 atau 3 kilometer setelah pertigaan tersebut kita akan mendapatkan kembali pertigaan di sebelah kiri. Jika diperhatikan secara seksama tiang yang tertanam yg dipasangi papan-papan kecil di pinggir jalan tersebut, kita akan mendapatkan papan paling bawah bertuliskan KASUSO 4KM dengan gambar panah arah ke kiri. Jika ragu silakan bertanya pada warga sekitar, malu bertanya bensin habis. Jika sudah yakin arah tersebut betul ke Kasuso, maka silakan berbelok ke kiri memisah dari jalur menuju Pantai Tanjung Bira. Silakan ikuti jalur tersebut sampai dapat penurunan dan jalan berkelok-kelok. Di ujung penurunan tersebut kita akan mendapatkan perkampungan, perkampungan tersebut adalah DUSUN KASUSO, untuk menuju ke pantai silakan bertanya pada Warga. Pantai terletak di sebelah kanan. Selamat menikmati. 


TIPS jika ingin berkunjung ke Pantai Kasuso,

1.    Gunakan kendaraan pribadi, karena tidak ada angkutan umum yang menjangkau perkampungan tersebut,

2.    Pastikan kendaraan yang anda gunakan dalam kondisi layak pakai, periksa BBM, Rem, ban, dan jika perlu sediakan ban serep.

3.    Usahakan menggunakan kendaraan yang kuat untuk medan yang mendaki.

4.    Driver harus mahir, karena jalan sangat sempit, penurunan / pendakian, sisi jalan adalah jurang

5.    Bawa bekal seperlunya, di sana yang ada hanya pedagang kaki lima, tidak ada penjual makanan berat.

6.    Ada baiknya kaca mobil diturunkan (jika menggunakan mobil pribadi) sapa atau minimal senyum kepada warga kampong, karena kita ingin menikmati keindahan kampong mereka, disini gratis, tidak ada pungutan uang masuk, jadi dengan menyapa atau tersenyum kepada mereka jika berpapasan itu akan mebuat mereka sangat senang.

7.    Jika ingin menginap silakan bawa tenda dan kawan-kawannya, karena disini tidak ada penginapan, lokasi ini masih perawan

8.    Ingat sampah anda, jangan dibuang sembarang



SELAMAT MENIKMATI


Sampai Jumpa pada cerita selanjutnya


Achyie Sabang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar